JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Penantian warga penerima bantuan pemerintah Bantuan Sosial (Bansos) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sudah cair pada hari Kamis 21 Maret 2024 kemarin.
Bansos BPNT setipa warga berhak menerima uang sebesar Rp400 ribu diambil langsung ke Kantor Pos Indonesia terdekat.
Selain itu juga, pada bulan Maret 2024 ini, pemerintah akan menggelontorkan Bansos lainnya seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) Mitigasi Risiko Pangan dan Bansos Program Keluarga Harapan (PKH).
Untuk BLT Mitigasi Risiko Pangan pemerintah menjanjikan setiap warga atau setiap penerima manfaat mendapatkan uang sebesar Rp600 ribu.
Target yang akan menerima BLT Mitigasi Risiko Pangan ini sebanyak 18,8 juta penerima manfaat yang dikelola oleh Kemensos langsung yang datanya diambil dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Namun, sampai hari ini Jumat 22 Maret 2024 belum ada masyarakat menerima BLT Mitigasi Risiko Pangan yang sudah dijanjikan pemerintah cair pada bulan Maret ini.
Sama halnya juga, Bansos PKH ini menargetkan sasaran untuk masyarakat yang memang membutuhkan mulai dari ibu hamil, lansia, penyandang disabilitas anak sekolah dari SD sampai SMA dan anak balita.
Ada 7 kategori penerima manfaat yang berhak mendapatkan Bansos PKH tersebut. Namun besaran uangnya berbeda-beda. Berikut rinciannya :
1. Ibu Hamil/Nifas sebesar Rp750 ribu per tahap atau Rp3 juta per tahun.
2. Penyandang Disabilitas sebesar Rp600 ribu per tahap atau Rp2,4 juta per tahun.
3. Lansia sebesar Rp600 ribu per tahap atau Rp2,4 juta per tahun.
4. Anak Usia Dini atau Balita sebesar Rp700 ribu per tahap atau Rp3 juta per tahun.
5. Anak Sekolah SD sebesar Rp225 ribu per tahap atau Rp900 ribu per tahun.
6. Anak Sekolah SMP sebesar Rp375 ribu per tahap atau Rp1,5 juta per tahun.
7. Anak Sekolah SMA sebesar Rp500 ribu per tahap atau Rp2 juta per tahun.
Bansos PKH ini pun, hingga hari ini Jumat 22 Maret 2024 masih belum ada hilal tanda cairnya. Padahal sama juga pemerintah sendiri yang menjanjikan bantuan ini cair pada bulan Maret.
Kedua bantuan untuk masyarakat ini bisa dimanfaatkan warga agar mereka bisa tetap sejahtera.
Apalagi berbarengan dengan bulan Ramadhan, segala kebutuhan seperti makanan saat ini dinilai warga daya beli cukup berat harga untuk keperluan pokok. (*)