"Gedung di Bali sebagai backup jika sewaktu-waktu InaTEWS yang di Jakarta benar-benar mengalami kelumpuhan," ucapnya.
Dwikorita berharap, penjelasan ini dapat meredakan rasa khawatir masyarakat oleh video bernarasi tidak sesuai fakta. Oleh karena itu, masyarakat lebih jeli dan hati-hati, tidak menelan mentah-mentah isu atau kabar yang bersumber dari media sosial.
"Pastikan informasi yang diperoleh hanya dari BMKG. Karena hanya BMKG lah satu-satunya lembaga pemerintah yang diberi kewenangan dan tugas di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika," tutupnya. (Angga Pahlevi)