TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Masjid Raya Al A'zhom, terletak di Kota Tangerang menghadirkan nuansa baru yang mampu memikat para jemaah dan pengunjung wisatawan.
Pemerintah Kota Tangerang membawa nuansa Masjid Nabawi yang berada di Kota Madinah ke masjid terbesar di kawasan Tangerang itu.
Suasana Masjid Nabawi itu hadir dengan adanya 4 payung raksasa, seperti yang ada pada lokasi bersejarah umat muslim tersebut.
Salah satu warga, Sitianisah mengatakan bangga dan terhibur dengan adanya fasilitas baru tersebut. Terlebih, kata dia, kehadiran masjid tersebut bisa juga dijadikan sebagai lokasi baru wisata religi di Tangerang.
"Tentunya kita senang, bangga, dengan fasilitas ini. Jadi tepat baru juga buat widata religi, dan merasakan nuansa Masjid Nabawi, Madinah," katanya, Jumat, 15 Maret 2024.
Sementara itu, Ketua DKM Masjid Raya Al-A'zhom, K.H Chaerudin mengatakan, Masjid Raya Al A’zhom saat ini menjadi destinasi yang tak pernah sepi.
Tercatat, setiap harinya ribuan orang berkunjung, terlebih adanya payung taman Masjid Raya Al A’zhom layaknya di Masjid Nabawi, Arab Saudi, menjadi daya tarik tersendiri.
"Masjid Raya Al A’zhom merupakan salah satu masjid dengan kubah terbesar di dunia. Masjid ini berada di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, yang didirikan pada 7 Juli 1997 dan diresmikan pada 23 April 2003," jelasnya.
Masjid dengan luas keseluruhan 2,25 hektare ini dibangun di atas tanah wakaf. Arsitek surau ini yaitu Slamet Wirasonjaya yang merupakan guru besar arsitektur di Institut Teknologi Bandung (ITB). Beliau terinspirasi dari masjid yang berada di Turki, bernama Hagia Sophia.
"Masjid ini memiliki beberapa fasilitas edukasi religi, akulturasi budaya dan bangunan disekelilingnya menyerupai sebuah benteng. Itu salah satu ciri khas lokal yang menandakan bahwa sebelum punya nama Kota Tangerang yaitu Kota Benteng," ungkapnya.
Ia menambahkan, kemegahan Masjid Raya Al A’zhom
berbeda dengan surau pada umumnya yang hanya memiliki satu kubah. Masjid Raya Al A’zhom memiliki lima kubah besar sekaligus.
Bahkan, kubah utamanya diklaim merupakan salah satu kubah masjid terbesar di dunia, dengan diameter kubah utama mencapai 63 meter.
"Tak hanya megah, kubah Masjid Raya Al A’Zhom juga sarat makna karena melambangkan lima rukun Islam dan shalat wajib lima waktu. Lima kubah tersebut didominasi warna biru dan hijau muda," ujarnya.
Selain lima kubah besar dan megah, Masjid Raya Al A’zhom juga memiliki empat buah menara setinggi 55 meter. Empat menara tersebut bermakna empat ajaran Islam, yakni aqidah, akhlak, syariah, dan ibadah.
Bentuk menara tersebut diadopsi dari Masjid Sultan Salahuddin Aziz Syah di Kuala Lumpur. Sementara, ujung menara yang berbentuk rudal terinspirasi dari bentuk menara Masjid Hagia Shopia di Istanbul, Turki.
Payung Taman Masjid Raya Al A’zhom merupakan bagian dari peremajaan wajah Masjid Al A’zhom dengan empat payung yang menyerupai payung di halaman Masjid Nabawi, Arab Saudi. Pembangunan payung taman tersebut berlangsung sejak September 2023 lalu, dan kini telah rampung.
"Empat payung ini pun sukses menjadi penambah daya tarik Masjid Raya Al Azhom setelah sebelumnya memiliki perpustakaan religi di dalamnya," pungkasnya. (veronica prasetio)