Lalu bagaimana cara atasi kantuk setelah makan sahur ? Berikut ini cara Rasulullah dan sahabat agar tidak tidur setelah sahur, yang dikutip Poskota.co.id dari Bersamadakwah.net.
1. Mengakhirkan sahur
Mengakhirkan sahur termasuk satu dari sunnah-sunnah puasa Ramadhan, sehingga Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk mengakhirkan sahur.
Termasuk juga para sahabat Rasulullah pun melakukan sunnah tersebut.
Lalu berapa jeda waktu antara makan sahur dan shalat subuh ? berikut penjelasan yang diriwayatkan Zaid bin Tsabit :
تَسَحَّرْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- ثُمَّ قُمْنَا إِلَى الصَّلاَةِ. قُلْتُ كَمْ كَانَ قَدْرُ مَا بَيْنَهُمَا قَالَ خَمْسِينَ آيَةً.
“Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian kami pun berdiri untuk menunaikan shalat. Kemudian Anas bertanya pada Zaid, ”Berapa lama jarak antara adzan Shubuh dan sahur kalian?” Zaid menjawab, ”Sekitar membaca 50 ayat”. (HR. Muslim).
Mengakhirkan waktu sahur, dan mendekatkan dengan waktu subuh (terbit fajar) akan mendapat keberkahan.
Selain mendapat keberkahan, juga dapat meminimalisir rasa kantuk dan keinginan untuk tidur kembali.
Biasanya jika waktu sahur dan waktu subuh masih tersisa berjam-jam, besar keinginan untuk tidur kembali.
2. Mengisi jeda waktu sahur dan Subuh dengan shalat, dzikir dan doa
Mengisi shalat, doa, dan dzikir setelah melaksanakan makan sahur merupakan satu dari keutamaan-keutamaan di bulan Ramadhan.