ADVERTISEMENT

Pemprov Pastikan Anthrax Pada Manusia Belum Ada di Jakarta

Kamis, 14 Maret 2024 21:12 WIB

Share
Imunisasi kasus Anthrax kepada hewan ternak sapi. (Istimewa)
Imunisasi kasus Anthrax kepada hewan ternak sapi. (Istimewa)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah memastikan kasus Anthrax pada manusia belum ditemukan di wilayah DKI Jakarta.

"Kasus Anthrax di manusia tahun 2024 belum ada di Jakarta," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati melalui pesan singkat, Kamis, 14 Maret 2024.

Ani tak merinci terkait wabah Anthrax yang mulai masuk ke Indonesia itu. Namun pihaknya terus melakukan pengawasan terkait kasus Anthrax.

"Untuk kewaspadaan terhadap Anthrax dilakukan bersama Dinas KPKP," paparnya.

Sebelumnya diberitakan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) telah menurunkan tim ke lokasi laporan kasus Anthrax di Kabupaten Sleman dan Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Tim kami dari Balai Besar Veteriner Wates telah melakukan investigasi dan pengujian laboratorium dengan hasil positif Anthrax dari sampel darah sapi dan tanah yang berasal dari desa Serut, Kecamatan Gedangsari, Gunung Kidul dan sampel tanah dari desa Gayamharjo, kecamatan Prambanan, Sleman," kata Dirjen PKH Kementan, Nasrullah di Jakarta.

Untuk mencegah penambahan kasus, Nasrullah menyampaikan Kementan segera mengirimkan bantuan 1000 dosis vaksin, 100 botol antibiotik, dan 1000 botol vitamin untuk diberikan ke ternak di wilayah terdampak di DIY.

"Bantuan tersebut akan disalurkan untuk penanganan kejadian anthrax yang dilaporkan dari Sleman, Gunung Kidul dan wilayah terancam lainnya," ujarnya.

Sementara itu, terkait adanya kasus Anthrax pada masyarakat seperti yang dilaporkan oleh media massa, Direktur Kesehatan Hewan Kementan, Nuryani Zainuddin menerangkan penyakit tersebut memang dapat menular dari hewan ke manusia (zoonosis).

"Saya minta masyarakat tetap waspada, dan tidak menjual dan memotong hewan sakit, apalagi mengkonsumsinya," pinta Nuryani. (Pandi)

ADVERTISEMENT

Reporter: Pandi Ramedhan
Editor: Firman Wijaksana
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT