JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kajian bulan Ramadhan 2024 dari Ustadz Abdul Somad soal orang-orang yang rugi di Bulan Puasa Ramadhan.
Menurut Ustadz Abdul Somad orang yang pernah masuk ke dalam bulan Ramadhan, hidup di dalam bulan Ramadhan.
Melalui bulan Ramadhan, tetapi tak pernah mengambil amal paling bagus adalah baca Al Quran.
Al Quran ini nanti akan datang pada Hari Kiamat. Al Quran memberikan Syafa'at.
Melihat fenomena sekarang, menurut UAS masyarakat cenderung lebih banyak bermain media sosial, seperti facebook, instagram twitter dan lainnya.
Hal itu, kelak diakhir Kiamat yang datang adalah Al Quran. Oleh sebab itu, maka bacalah Al Quran.
Bagaimana pak Ustad jika saya tidak lancar baca Al Quran?
Janganlah bersedih hati, mau lancar atau tidak lancar Al Quran, Alif Lam Mim, tidak dihitung satu huruf.
Alif satu huruf, Lam satu huruf, Mim satu huruf. Setiap huruf saat bulan Ramadhan dibalas 10 kebaikan.
Dalam Al Quran Surat Al Baqarah 185,
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
syahru ramadlânalladzî unzila fîhil-qur'ânu hudal lin-nâsi wa bayyinâtim minal-hudâ wal-furqân, fa man syahida mingkumusy-syahra falyashum-h, wa mang kâna marîdlan au ‘alâ safarin fa ‘iddatum min ayyâmin ukhar, yurîdullâhu bikumul-yusra wa lâ yurîdu bikumul-‘usra wa litukmilul-‘iddata wa litukabbirullâha ‘alâ mâ hadâkum wa la‘allakum tasykurûn
Artinya :
Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil).
Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah.
Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain.
Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur. (*)