Panduan Lengkap: Niat Puasa Ramadhan Sehari dan Sebulan Penuh

Rabu 13 Mar 2024, 21:00 WIB
Panduan Lengkap: Niat Puasa Ramadhan Sehari dan Sebulan Penuh (Ilustasi Al Quran: Pixabay)

Panduan Lengkap: Niat Puasa Ramadhan Sehari dan Sebulan Penuh (Ilustasi Al Quran: Pixabay)

Artinya: "Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti pendapat Imam Malik, wajib karena Allah Ta'ala."

Menurut kesepakatan para ulama dari empat mazhab, termasuk yang diambil dari sumber yang sama, disetujui bahwa niat puasa adalah suatu kewajiban. Meskipun demikian, ada perbedaan pendapat di antara mereka mengenai detail teknis dalam melaksanakannya.

Di Indonesia yang mayoritas bermahzab Syafi'i, diwajibkan untuk membaca dan mengulang niat puasa setiap harinya. Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam karyanya, Hasyiyatul Iqna' menjelaskan,

ويشترط لفرض الصوم من رمضان أو غيره كقضاء أو نذر التبييت وهو إيقاع النية ليلا لقوله صلى الله عليه وسلم: من لم يبيت النية قبل الفجر فلا صيام له. ولا بد من التبييت لكل يوم لظاهر الخبر

"Disyaratkan berniat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha, atau puasa nadzar. Ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW, 'Siapa yang tidak berniat di malam hari sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.' Karenanya, harus niat puasa di setiap hari (bulan Ramadan) jika melihat redaksi zahir hadits." (Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Iqna', juz 2)

Namun, menurut pandangan ulama dari mazhab Maliki, membaca niat puasa hanya sekali di awal bulan Ramadhan sudah cukup untuk menyatakan niat berpuasa sepanjang bulan tersebut, dan tidak perlu mengulang niat setiap hari. Mereka berpendapat bahwa ibadah puasa Ramadhan adalah satu kesatuan ibadah yang utuh.

Manakah yang lebih baik, membaca niat puasa Ramadhan setiap hari atau sekali untuk sebulan penuh?

Pertanyaan muncul, apakah lebih baik membaca niat setiap hari atau mengakui puasa sebulan penuh sekaligus?

Menjawab pertanyaan ini, Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo KH A Idris Marzuqi dalam tulisannya Sabil al-Huda menyarankan umat Islam untuk melakukan keduanya.

Menurut KH Idris, membaca niat puasa sebulan penuh tidak berarti pengabaian niat harian. Niat sebulan dimaksudkan sebagai langkah jaga-jaga jika ada hari yang terlewat, sehingga puasa tetap sah meskipun niat harian terlupa.

"Untuk berjaga-jaga agar puasa tetap sah ketika suatu saat lupa niat, sebaiknya pada hari pertama bulan Ramadhan berniat taqlid (mengikut) pada Imam Malik yang memperbolehkan niat puasa Ramadhan hanya pada permulaan saja. Dan adanya cara tersebut bukan berarti membuat kita tidak perlu lagi niat di setiap harinya, tetapi cukup hanya sebagai jalan keluar ketika benar-benar lupa," ucap KH Idris dalam kitab Sabil al-Huda dikutip dari laman NU Online Rabu (13/3/2024).

Berita Terkait

News Update