"Jadi kami ngambil buah ini dari daerah Ona. Di sini kami olah dengan cara di rebus kemudian dikupas diambil bijinya, setelah itu dipasarkan," jelasnya.
Buah kolang-kaling ini hanya banyak didapat saat Bulan Ramadhan saja, meski bulan-bulan biasa juga ada, tapi hanya sedikit saja dan jarang banyak ditemukan di pasaran.
"Bukan hanya itu saja, jika bukan di Bulan Ramadhan permintaan oun sedikit. Karena buah ini merupakan buah khas Ramadhan yang biasa disajikan untuk berbuka puasa," tambahnya.
Dalam sehari, ia mampu mengolah buah kolang-kaling sekitar 1 sampai 2 kuintal. Harga jualnya kolang-kaling yang siap saji itu sebesar Rp10 ribu perkilo.
"Memang sekarang ini tidak mudah juga untuk mendapatkan buah kolang-kaling mentahannya. Karena sudah banyak pohon aren yang ditebang oleh pemiliknya, bahkan kami harus ke luar daerah mencarinya," tuturnya.
Biasanya, kata dia, buah kolang-kaling ini dijadikan kolak, es campur, manisan serta bisa dijadikan berbagai olahan makanan lainnya untuk berbuka puasa.
"Sebagian banyak warga merasa tidak lengkap jika saat berbuka puasa tidak ada sajian makanan dari buah kolang-kaling. Apalagi buah kolang-kaling dari sini yang kualitasnya bagu, jadi konsumen banyak yang sudah memesan kepada kami," bebernya. (samsul fatoni).