Salamah bin Kuhail rahimahullah berkata
“Dulu dikatakan bahwa bulan Sya’ban adalah bulan para qurra’ (pembaca Al-Qur’an).”
Begitu pula yang dilakukan oleh ‘Amr bin Qais rahimahullah, apabila beliau memasuki bulan Sya’ban. beliau menutup tokonya dan mengosongkan dirinya untuk membaca Al-Qur’an.
3. Mengerjalan amalan-amalan shalih
Seluruh amalan-amalan shalih disunnahkan untuk dikerjakan pada bulan Sya'ban disetiap waktunya.
Hal tersebut guna untuk menghadapi bulan Ramadhan. Para ulama terdahulu membiasakan amalan-amalan shalih semenjak datangnya bulan Sya'ban.
Sehingga, mereka terlatih membiasakan diri menambah amal-amalan shalih di bulan Ramadhan.
Abu Bakr Al-Balkhi rahimahullah pernah mengatakan, “Bulan Rajab adalah bulan menanam, bulan Sya’ban adalah bulan menyirami tanaman dan bulan Sya’ban adalah bulan memanen tanaman.”
Ia juga menjelaskan, “Perumpamaan bulan Rajab adalah seperti angin, bulan Sya’ban seperti awan yang membawa hujan dan bulan Ramadhan seperti hujan. Barang siapa yang tidak menanam di bulan Rajab dan tidak menyiraminya di bulan Sya’ban bagaimana mungkin dia memanen hasilnya di bulan Ramadhan.”
4. Menjauhi perbuatan syirik dan permusuhan
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa Allah SWT akan mengampuni orang-orang yang tidak berbuat syirik, dan orang-orang yang tidak memiliki permusuhan dengan saudara seagamanya.
Hal tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya Allah muncul di malam pertengahan bulan Sya’ban dan mengampuni seluruh makhluknya kecuali orang musyrik dan musyahin.”