ADVERTISEMENT

Tikam Anak karena Bisikan Gaib, Ibu Kandung di Bekasi Utara Idap Gejala Skizofrenia

Jumat, 8 Maret 2024 16:59 WIB

Share
Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota saat ungkap rilis pembunuhan anak di Bekasi Utara. (Foto: Poskota/Ihsan Fahmi)
Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota saat ungkap rilis pembunuhan anak di Bekasi Utara. (Foto: Poskota/Ihsan Fahmi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Hasil penyidikan kepolisian, tersangka Siti Nur Fazila (SNF) yang menewaskan anaknya AAMS (5) di Bekasi mengidap gejala skizofrenia.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus mengatakan, pemeriksaan ini hasil dari tim psikologi.

"Hasil psikologis, pelaku ini terindikasi skizofrenia yang dialami pelaku yaitu ada gangguan emosi, delusi, halusinasi, pikiran terorganisir dan gangguan persepsi," ucap AKBP Muhammad Firdaus, Jumat, 8 Maret 2024.

Dari keterangan salah satu saksi yaitu suami tersangka, SNF telah mengidap gejala skizofrenia sejak dua bulan terakhir.

"Hasil pemeriksaan terhadap suami tersangka itu mengetahui ada keanehan lebih kurang dua bulan terakhir," ungkapnya.

Hal ini yang diduga menjadi sebab tersangka tak bisa mengendalikan emosi hingga dalam pengakuannya tersangka mendapat bisikan gaib.

"Nah keanehan ini yang diduga suaminya ini faktor terjadinya kejadian ini," ungkapnya.

Diketahui tersangka nekat tikam anak pertamanya AAMS (5), dengan menusukkan pisau sebanyak 20 kali menggunakan pisau dapur sepanjang 25 centimeter.

Hasil interogasi dan penyelidikan tersangka menghabisi nyawa anaknya saat sedang tertidur pada pukul 04.00 WIB, jelang subuh.

Tersangka melakukan aksinya di dalam rumahnya yang berlokasi di hunian elit Kluster Burgundi, Summarecon Bekasi, Bekasi Utara. 

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Ihsan Fahmi
Editor: Firman Wijaksana
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT