ADVERTISEMENT

Grace Natalie Pastikan Tak Ada Campur Tangan PSI soal Ganjar Dilaporkan Ketua IPW

Kamis, 7 Maret 2024 15:18 WIB

Share
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie. (Instagram/@psi_id)
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie. (Instagram/@psi_id)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Petinggi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menanggapi soal Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso melaporkan Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo ke KPK atas dugaan gratifikasi.

"Ya, Sugeng merupakan Ketua DPD PSI Kota Bogor. Laporan Pak Sugeng ke KPK itu karena murni kadernya dan merupakan juga pejuang antikorupsi," ucap Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie kepada wartawan pada Kamis, 7 Maret 2024.

Grace menyebut, Sugeng merupakan pejuang antikorupsi sejak dulu hingga saat ini. Ia memastikan tidak ada campur tangan partai meski Sugeng sekarang menjabat sebagai Ketua DPD PSI.

"Sehingga sama sekali tidak ada campur tangan partai. Laporan yang beliau sampaikan adalah hak beliau sebagai warga negara dan Ketua IPW, terlepas dari jabatan beliau sebagai Ketua DPD PSI," ungkapnya.

Mantan presenter berita itu menegaskan, PSI tidak mengintruksikan Sugeng untuk melaporkan Ganjar atas dugaan kasus gratifikasi. "Tidak ada," katanya singkat.

Sementara Sugeng mengamini bahwa dirinya adalah seorang kader PSI. Namun, terkait laporan Ganjar ke KPK, ia menegaskan tidak bersifat politis.

“Tidak ada (motif politik), itu hak orang menyatakan seperti itu, bebas,” ujar Sugeng.

Sebagai informasi, Sugeng melaporkan Ganjar dan eks Dirut Bank Jateng berinisial S ke KPK atas dugaan gratifikasi, berupa cashback asuransi di Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jateng.

"Cashback dari perusahaan asuransi ke Dirut Bank Jateng terkait dengan adanya penjaminan perusahaan asuransi terhadap pada debitur Bank Jateng yang mendapat kredit dari Bank Jateng sehingga wajib diasuransikan. Para debitur membayar premi kepada asuransi yang ditunjuk Bank Jateng," papar Sugeng.

Ia mengatakan, dugaan praktik tersebut berlangsung 2014 hingga 2023. Nilai cashback diperkirakan mencapai 16 persen yang kemudian diduga dibagi-bagikan. “Jumlahnya lebih dari Rp100 miliar,” ucapnya. (Angga Pahlevi)

ADVERTISEMENT

Reporter: Angga Pahlevi
Editor: Febrian Hafizh Muchtamar
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT