ADVERTISEMENT

Ponpes Khoirur Rooziqiin, Depok, Terancam Tak Punya Akses Keluar Masuk, Ini Alasannya

Rabu, 6 Maret 2024 14:23 WIB

Share
Ketua Yayasan Pondok Pesantren Khoirur Rooziqiin, M. Ali Murtadlo.Lc.,menunjukan lokasi pintu timur perbatasan perumahan Caltex tidak dibolehkan dibuka alasan ganggu keramaian. (Angga)
Ketua Yayasan Pondok Pesantren Khoirur Rooziqiin, M. Ali Murtadlo.Lc.,menunjukan lokasi pintu timur perbatasan perumahan Caltex tidak dibolehkan dibuka alasan ganggu keramaian. (Angga)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Ratusan santri di Pondok Pesantren Khoirur Rooziqiin, Beji, Kota Depok, terancam terisolir.

Lantaran satu-satunya pintu digunakan untuk akses keluar masuk, sewaktu-waktu bisa ditutup warga.

Ketua Yayasan Pondok Pesantren Khoirur Rooziqiin, M. Ali Murtadlo.Lc., mengatakan satu-satunya akses jalan yang masih bisa digunakan untuk keluar masuk ke pondok, adalah melalui pintu sisi barat.

"Akses pintu sisi barat yang saat ini masih kita pergunakan untuk akses keluar masuk siswa, pada kenyataannya sudah habis masa waktu perjanjian dengan pemilik lahan warga. Terakhir masih bisa dipergunakan sampai tanggal 7 Maret sampai negosiasi, sewaktu-waktu bisa ditutup," ujar Ustad Ali kepada Poskota di Pondok Pesantren Khoirur Rooziqiin, Jalan Rawa Maya 3, RT 03 RW 02, Beji Kota Depok, Rabu (6/3/2024) siang.

Diceritakan Ali, awal permasalahannya gegara yayasan yang dipimpinnya viral, lantaran tidak mempunyai akses pintu masuk pada Jumat (1/3/2024).

"Pintu akses pondok ada di empat penjuru mata angin yaitu perbatasan dengan Sekolah Darul Abidin, bagian Selatan dengan SMA N 14, Barat tanah milik warga, dan Timur Perumahan Caltec," ungkapnya.

Ali menambahkan selama enam bulan lamanya pihaknya sudah wara-wiri untuk mencari  solusi buat pintu akses masuk ke Pondok Pesantren, dari empat penjuru tadi, hanya sisi barat saja yang bisa dipergunakan.

"Untuk akses pintu barat terdapat dua pintu, pertama tahun 2019 dan pintu sisi kedua baru beberapa bulan ini saja. Sedangkan untuk akses timur, masuk perbatasan Perumahan Caltex, tidak mau sama warganya, dengan alasan keramaian, sudah ada SMA 14," tuturnya.

Dari kejadian ini, lanjut Ali, pihaknya telah melakukan mediasi dengan pemerintah yakni dari Dinas BKD Pemda Depok.

"Sudah ada dua kali mediasi, dari perwakilan warga dengan BKD Pemda Depok, yaitu pada bulan Februari 2022 dan Februari 2023. Sekarang masih deadlock belum ada kepastian ngasih atau tidak untuk pintu sisi Timur," tuturnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT