SUDAH dipastikan tarif listrik dan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan ada kenaikan hingga Juni 2024. Itu kata Menko Bidang Perekenomian, Airlangga Hartarto, pekan lalu.
Hal senada dikatakan Menteri BUMN, Erick Thohir. Keputusan pemerintah ini dilakukan untuk tetap menjaga ekonomi rakyat tetap tumbuh, beban raktyat harus tetap dijaga, salah satunya, dampak dari adanya kenaikan harga beras di sejumlah daerah.
“Setuju pak menteri, beban rakyat harus dijaga. utamanya rakyat terbawah, agar tidak terkena dampak kenaikan, di tengah situasi perekonomian yang tidak menentu,” kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.
“Saya akan lebih setuju lagi, jika tidak ada lagi kenaikan harga sembako jelang puasa dan lebaran nanti,” kata Yudi.
“Saya akan sangat setuju kalau akan ada penurunan harga, Jadi bukan hanya tidak akan ada kenaikan, tetapi akan ada penurunan, misalnya tarif untuk rakyat terbawah seperti kita – kita ini,” tambah mas Bro.
“Bukannya sudah ada subsidi untuk rakyat miskin, ada BLT dan bantuan mitigasi pangan,” kata Heri.
“Maksudnya program semacam itu terus dilanjutkan, tetapi ditambah bagi warga yang kelas bawah, yang tidak masuk kategori miskin. Seperti kita ini, tidak tergolong sebagai warga miskin, tetapi hidupnya pas - pasan,” kata mas Bro.
“Kondisi masyarakat yang seperti ini, jumlahnya tidak sedikit. Perlu juga perhatian agar hidupnya lebih berkembang,” kata Yudi.
“Okelah saya setuju kalau begitu. Tetapi ngomong – ngomong, tadi dikatakan tarif listrik dan BBM tidak naik hingga Juni 2024, lantas bagaimana setelah Juni,” kata Heri.
“Ya kita berharap setelah Juni hingga akhir tahun tidak akan kenaikan sehingga selama tahun ini, stabil,, bila perlu ada penurunan,” kata Yudi.
“Tapi nanti pada akhir tahun, sudah pemerintahan baru, DPR nya juga baru.Kebijakan sudah menjadi kewenangan pemerintahan baru dong?,” urai Heri.
.png)
