ADVERTISEMENT

Pemilik Warung Nasi di Lebak Banten, Keluhkan Mahalnya Harga Daging Ayam Potong

Senin, 4 Maret 2024 14:24 WIB

Share
Sejumlah pedagang daging ayam potong di pasar Lebak. (Foto: Ist).
Sejumlah pedagang daging ayam potong di pasar Lebak. (Foto: Ist).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah pemilik warung nasi (warnas) di wilayah Kecamatan Warung Gunung, Lebak, mengeluh dengan tingginya harga daging ayam potong saat ini di pasaran.

Akibat mahalnya daging ayam tersebut, para pemilik Warnas pun terpaksa harus mengurangi pembelian daging ayam tersebut.

Salah seorang pemilik warung nasi di Kecamatan Warung Gunung, Elah mengaku, sekarang ini harga daging ayam potong di pasaran sedang mahal, hingga mencapai Rp40 ribu per kilo.

"Iya sudah sepekan terakhir ini harga daging ayam tinggi. Biasanya hanya Rp32 hingga Rp35 ribu per kilo. Sekarang tembus Rp40 ribu per kilo," ungkapnya, Senin (4/3/2024).

Akibat mahalnya harga daging ayam itu, dirinya mengaku harus mengurangi pembelian. Biasanya dalam sehari ia membeli daging ayam untuk kebutuhan di warnas sebanyak 7-10 kilo, sekarang hanya mampu membeli sekitar 5 kilo.

"Sekarang paling hanya beli daging ayam sebanyak 5 kilo. Karena harganya mahal, biasanya kan kami belanja daging ayam itu sekitar 7-10 kilo," katanya.

Pemilik warung nasi lainnya, Ibu Enong juga mengeluh, dengan kondisi harga daging ayam saat ini. Akibat mahalnya daging tersebut, ia pun harus mengurangi ukuran porsi penjualan.

"Ya bagaimana tidak kita kurangi, karena harga daging di pasaran mahal nyampe Rp40 ribu perkilo. Bukan kita tega ya sama pembeli, tapi mau bagaimana lagi. Kami harap pemerintah bisa segera menurunkan harga daging ayam ini supaya masyarakat tidak menjerit," ujarnya.

Terpisah, salah seorang penjual ayam potong di pasar Rangkasbitung, Heri mengatakan, memang saat ini harga daging ayam sedang naik. Yang biasanya hanya Rp35 ribu, sekarang tembus Rp40 ribu per kilo.

"Kami belum tahu penyebab kenaikan harga daging ayam ini. Stok aman, tapi harganya mahal, sehingga daya beli masyarakat pun berkurang," tuturnya. (Samsul Fatoni).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT