JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Setelah digunjing dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Rektor Universitas Pancasila (UP) nonaktif, Edie Toet Hendratno kepada karyawannya, kampus swasta itu membuka pendaftaran calon rektor baru.
Edie sempat menuding jika kasus yang menjerat dirinya itu dipolitisasi karena akan mendekati pemilihan rektor Universitas Pancasila periode 2024-2028.
Panitia Pemilihan Rektor (PPR) telah ditunjuk Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila (YPPUP) dan unsur universitas.
Ketua PPR Universitas Pancasila, Muhammad Anis menyebut, sampai Jumat (1/3/2024) telah terjaring sebanyak 16 bakal calon rektor (Bacarek).
"Ke 16 Bacarek mengirimkan berkas awal berupa formulir pendaftaran pencalonan bakal calon rektor UP periode 2024-2028, surat pernyataan tanggung jawab dan jaminan kebenaran dokumen, daftar riwayat hidup, dan deskripsi diri," kata Anis dalam keterangannya, Senin (4/3/2024).
Anis menuturkan, terdapat 16 kandidat yang sudah terjaring sebagai Bacarek Universitas Pancasila untuk menggantikan posisi Edie Toet Hendratno.
Anis juga selanjutnya melalui PPR UP terlebih dahulu akan melakukan verifikasi data terhadap 16 Bacarek tersebut.
"Hasil penjaringan pemilihan rektor pada tahap awal ini sangat memuaskan sekali. Kami mendapatkan 16 kandidat potensial yang memiliki latar belakang yang sangat baik dan merupakan tokoh publik," ungkapnya.
Dari para kandidat rektor, ada delapan kandidat bergelar profesor, serta delapan kandidat lainnya jabatan fungsional doktor.
"Latar belakang para Bacarek cukup bervariasi, mulai dari akademisi, polisi, TNI, dan swasta," ucap Anis.
Anis menambahkan, sebagian besar dari 16 Bacarek tersebut berasal dari eksternal Universitas Pancasila.