BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Penurunan harga beras salah satunya di Pasar Kranji, Bekasi Barat mengalami penurunan harga, akan tetapi para pedagang beras tetap khawatir dan mengeluh.
Kendati harga beras sudah mulai turun pada jenis tertentu, namun kekhawatiran dan keluhan para pedagang beras yang dirasakan saat ini, lantaran masih sepi pembeli, sehingga berdampak pada penurunan pendapatan.
Satu diantara pedagang beras, Ismail mengatakan, penurunan harga beras berasal dari jenis beras yang dikeluarkan Bulog.
"Beras Bulog dari Rp725 ribu, sekarang sudah Rp650 ribu untuk ukuran 50 kilogram," kata Ismail, Jum'at (1/3/2024).
Dikatakan Ismail, setiap satu karung beras, turun berkisar Rp10 ribu hingga Rp20 ribu.
"Kalau lokal turunnya dikit doang paling Rp10.000 - Rp20.000. Premium lokal dari Rp800.000/karung sekarang Rp785.000/ karung," terangnya.
Penurunan beras dikatakan Ismail baru turun 0,5 persen dan itu terjadi sejak sepekan yang lalu.
Sedangkan kenaikan harga beras paling tinggi terjadi sejak Agustus 2023 hingga pertengahan Februari 2024 lalu.
"Iya paling tinggi, dari bulan 8 (Agustus) naiknya sampai pertengahan bulan ini," terangnya.
Ismail belum mengetahui penyebab terjadinya harga beras melonjak tinggi. Namun informasi yang ia dapatkan adanya faktor cuaca.
"Gak tau, kalau kata pemerintah sih cuaca doang, Isunya nanti mau naik lagi jelang puasa, isunya," keluhnya.
Pedagang lainnya, yakni Rahma mengatakan penurunan harga terjadi untuk beras yang dikeluarkan dari Bulog.
"Ya bulog turun Rp50 ribu, terakhir beli kemarin (Kamis) besok (Sabtu) mau belanja lagi, tinggal yang mahal-mahal saja, turunnya sedikit, cuma bulog," kata Rahma.
Terdapat perbedaan harga pada pertengahan tahun 2023 dan 2024.
Saat itu, harga beras per liter masih ada yang dijual dengan harga Rp9 ribu, namun kini harga termurah berkisar Rp 12 ribu.
"Kalau 2024 ini belum ada yang Rp9.000, adanya Rp12.000. Sekarang Rp12.000 ada sudah lumayan," jelasnya.
Rahma belum mengetahui penyebab mahalnya harga beras, sejak kenaikan ini, lapaknya kerap di komplain oleh pembeli.
Ia berharap ada solusi segera mungkin yang diterapkan oleh pemerintah.
"Harapannya dari kami ya semoga cepat turun ini harganya biar kita yang jualannya juga enak. Kalau kayak gini kan keuntungannya tipis. Nggak nutup," pungkasnya. (Ihsan Fahmi).