Cawe-cawe Jokowi Belum Finish

Jumat 01 Mar 2024, 05:40 WIB
Presiden Jokowi memberikan gelar Jenderal TNI Kehormatan kepada Prabowo Subianto.(Biro Pers Sekretariat Presiden/Vico)

Presiden Jokowi memberikan gelar Jenderal TNI Kehormatan kepada Prabowo Subianto.(Biro Pers Sekretariat Presiden/Vico)

Pemilu Pilpres 2024 telah selesai. Komisi Pemilihan Umum (KPU) sampai saat ini masih melakukan perhitungan suara pemilu.

KPU akan mengumumkan rekapitulasi penghitungan resmi real count Pemilu paling lambat pada tanggal 20 Maret 2024 nanti. Sampai saat ini, suara paslon nomor urut 02 yang masih yang teratas.

Namun, pengumuman resmi belum diumumkan oleh KPU, Presiden Jokowi sudah menggelar rapat di Istana Negara, membahas program makan siang gratis. Sejumlah kalangan pun mengkritisi cawe-cawe Jokowi itu. Sikap mantan Gubernur DKI Jakarta itu dinilai tak pantas, dan pelanggaran etika.

Di sisi lain, sikap demikian itu sama saja seolah-olah Prabowo-Gibran telah memenangkan Pilpres 2024. Padahal belum ada pengumuman resmi dari KPU sebagai pemenang Pilpres 2024.

Program makan siang gratis diketahui adalah 'kampanye andalan' Capres dan Cawapres, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Diberitakan sejumlah media, program makan siang gratis akan masuk dalam Rencana Kerja Pemerintah (RK) dan RAPBN 2025.

Program makan siang gratis mendapat dukungan sejumlah menteri. Di antaranya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, dan Menteri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Mereka seirama, bahwa pembahasan program makan siang gratis diperlukan demi keberlanjutan atau kesinambungan setelah pemerintahan Presiden Jokowi. Pembahasan makan siang gratis memang boleh-boleh saja, akan tetapi sepantasnya program tersebut dibahas setelah KPU mengumumkan secara resmi pemenang Pilpres 2024.

Belakangan setelah ramai dan viral di media sosial. Jokowi membantah bahwa dalam rapat Kabinet Indonesia Maju di Istana membahas tentang makan siang gratis.

Kendati demikian, sejak awal jelang Pemilu 2024, cawe-cawe Jokowi telah menjadi sorotan publik. Yang membuat heboh dan geger adalah saat Mahkamah Konstitusi (MK) meloloskan putra sulung Putra Jokowi, Gibran menjadi wakil presiden.

Kala itu kehebohan makin bertambah, yang mengabulkan gugatan terkait syarat batas usia minimal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) adalah sang paman Gibran, atau adik ipar Jokowi yakni Anwar Usman.

Ya, Anwar Usman adalah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK). Ia salah satu orang yang ikut andil mengabulkan orang yang berusia kurang dari 40 tahun boleh bertarung menuju RI 1 dan R1 2, asalkan dia pernah menjabat sebagai kepala daerah.

Gibran diketahui menjabat sebagai Wali Kota Solo, yang berusia 36 tahun. Ramai atas keputusan kontroversial tersebut. Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) pun gerak cepat.

Setelah dilakukan rangkaian persidangan marathon yang dilakukan MKMK. Hasilnya, Unwar Usman terbukti melakukan pelanggaran etik berat, dan dicopot jabatannya sebagai Ketua MK.

Kembali ke cawe-cawe Jokowi. Yang juga menjadi sorotan publik dan kritikan sejumlah pihak adalah bagi-bagi bantuan sosial (bansos) jelang Pilpres 2024 kemarin. Bansos-bansos itu dinilai banyak pihak memiliki muatan politik yang kuat untuk mendongkrak suara salah satu pasangan capres dan cawapres. 

Kita ketahui, anak Jokowi, Gibran salah satu kontestan pemilu sebagai cawapres Prabowo. Sepantasnya, Jokowi tidak perlu lagi cawe-cawe, dan saat ini harus fokus menuntaskan jabatannya yang beberapa bulan lagi berakhir. Berikanlah kado terindah untuk rakyat di sisa-sisa jabatan sebagai presiden akan selesai. (*)

Berita Terkait

News Update