ADVERTISEMENT

Sempat Dirawat di RSUD Tamansari, Bayi Laki-Laki Baru Lahir Diduga Dibuang Orangtuanya, Dibawa ke Panti Cipayung

Kamis, 29 Februari 2024 07:47 WIB

Share
Bayi baru lahir yang dirawat di RSUD Tamansari usai diduga dibuang orangtuanya sendiri dibawa ke Panti Cipayung. (Ist)
Bayi baru lahir yang dirawat di RSUD Tamansari usai diduga dibuang orangtuanya sendiri dibawa ke Panti Cipayung. (Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Bayi laki-laki baru lahir yang diduga dibuang oleh orangtuanya sendiri hingga dirawat di RSUD Tamansari, Jakarta Barat, telah diserahkan ke Dinas Sosial untuk ditampung di Panti Sosial Cipayung, Jakarta Timur.

"Bayi yang dibuang di kardus sudah dijemput dari RSUD Tamansari oleh Dinsos dibawa ke panti bayi Cipayung," kata Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Tamansari, dr. Ngabila Salama kepada wartawan, Rabu (28/2/2024).

Sebelumnya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tamansari memastikan kondisi bayi laki-laki yang ditemukan dalam kardus dibalut sehelai di Kelurahan Maphar dalam keadaan sehat.

Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Tamansari, dr. Ngabila Salama mengatakan saat ini bayi laki-laki malang tersebut masih mendapatkan perawatan.

"Kondisi baik dan sehat masih dirawat sampai sekarang di ruang Perinatologi RSUD Tamansari," katanya melalui pesan singkat, Minggu (25/2/2024).

Dijelaskan dr Ngabila, kondisi sang bayi saat ditemukan tampak kedinginan. Pihaknya langsung melakukan penanganan dengan memberikan vitamin ke sang bayi.

"Bayi sudah distabilkan kondisinya, diatasi masalah kedinginannya, diberikan auntik vitamin K, auntik vaksin hepatitis B, salep mata kloramfenikol, dan asupannya rencana diberikan susu formula," jelasnya.

Dari hasil pemeriksaan, bayi laki-laki tersebut mempunyai berat 2.035 gram dengan usia diperkirakan belum mencapai satu bulan, alias baru lahir.

Ngabila berujar pihaknya telah sudah melapor ke pihak kepolisian dan berkoordinasi dengan pihak terkait soal bagaimana tindak lanjut nasib bayi laki-laki malang tersebut.

"Kami sudah melaporkan sesuai alur, ke Dinkes dan Dinas PPAPP DKI Jakarta (tim P2TP2A) untuk menentukan tatalaksana lebih lanjut pada bayi dan koordinasi kepada Dinas Sosial," tukasnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT