Opini: Peningkatan Utang Pemerintah

Kamis 29 Feb 2024, 06:30 WIB
Bank Indonesia. (ist)

Bank Indonesia. (ist)

Utang pemerintah tercatat mencapai Rp8.253,09 triliun per Januari 2024. Besaran jumlah utang pemerintah di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu setara 38,75% produk domestik bruto (PDB) dan tertinggi sepanjang masa.

Posisi utang pemerintah pada Januari 2024 tersebut meningkat Rp108,4 triliun jika dibandingkan dengan posisi pada akhir Desember 2023 yang sebesar Rp8.114,69 triliun atau dengan rasio 38,56% terhadap PDB.

Rasio utang yang cenderung tinggi pada Januari 2024 seiring dengan belanja pemerintah yang relatif besar, salah satunya pada pos belanja bantuan sosial (bansos). Di sisi lain, pertumbuhan penerimaan negara tidak sekencang tahun lalu.

Akibatnya, belanja besar tersebut ditutupi dengan pinjaman sehingga rasio utang makin mendaki pada awal tahun ini. Hal ini karena kebutuhan untuk pendanaan berbagai program pemerintah relatif besar mengingat berbagai program seperti bansos itu dialokasikan lebih besar.

Dengan perkiraan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 4,9% tahun ini, penerimaan pajak juga akan cenderung melambat sehingga rasio utang pemerintah terhadap PDB berpotensi meningkat.

Kementerian Keuangan dalam buku Anggaran Pendapatan Belanja (APBN) menyebutkan utang tersebut tidak perlu dikhawatirkan. Untuk mengakomodir program dari Presiden terpilih 2024 itu, per akhir Januari 2024 utang pemerintah terhitung cukup aman dengan rata-rata tertimbang jatuh tempo di kisaran delapan tahun.

Jika yang mengerti dengan APBN sudah menyampaikan perhitungannya dengan cermat dan teliti sebaiknya masyarakat di tanah air mendukung penuh semua kebijakan yang dilakukan pemerintah.

Toh kebijakan tersebut benar-benar digunakan untuk kemaslahatan masyarakat. Terutama masyarakat yang kurang mampu di tengah kebutuhan pokok yang semakin tinggi. Meski demikian masih banyak nada sumbang yang berseliweran yang tidak suka bansos digulirkan mengatasnamakan rakyat.

Hal ini dianggap wajar di sebuah negara demokrasi yang berbeda pandangan dan tujuan. Tapi bisa jadi orang-orang yang hingga kini menentang bansos kemungkinan ingin masyarakat kecil dibawah berteriak kencang agar pemerintah dianggap kurang memperhatikan.

Ingat, pemerintah mengucurkan bansos karena anggaran APBN cukup untuk disalurkan, bukan dipaksakan demi mencari simpati. Lihat kondisi ekonomi negara maju dunia saat ini yang masuk jurang resesi, tapi tidak bagi Indonesia yang justru ekonominya meningkat terbesar ketiga di dunia. **

Berita Terkait

Bunuh Diri Massal ala UUD 2002

Selasa 05 Mar 2024, 12:27 WIB
undefined

Hak Angket di Bulan Ramadan

Selasa 12 Mar 2024, 05:43 WIB
undefined

Kenaikan Harga Pangan ‘Nodai’ Ramadan

Rabu 13 Mar 2024, 05:14 WIB
undefined

Fenomena SOTR di Bulan Ramadan

Jumat 15 Mar 2024, 04:49 WIB
undefined

Memperkuat Filter Diri

Sabtu 16 Mar 2024, 05:57 WIB
undefined

Pungli Rutan Runtuhkan Muruah KPK

Senin 18 Mar 2024, 04:46 WIB
undefined

Perang Sarung Kotori Ramadan

Rabu 20 Mar 2024, 05:12 WIB
undefined

Menunggu Keputusan MK

Sabtu 23 Mar 2024, 04:36 WIB
undefined
News Update