Kopi Pagi Harmoko: Ojo Dumeh, Mundak Keweleh

Senin 26 Feb 2024, 07:36 WIB

Kemenangan bukan segalanya, begitu juga kegagalan bukan akhir dari segalanya. Kemenangan wajib selamanya untuk disyukuri, sebaliknya kegagalan bukan untuk selamanya disesali.

Dalam kontestasi pemilu, kemenangan adalah kebanggaan dan kesuksesan. Sukses mendapat kepercayaan dan amanat rakyat menjadi pemimpin masa depan, baik di eksekutif maupun legislatif.

Kita boleh saja menjadi apa yang diinginkan dan dikehendaki karena segala fasilitas yang melekat pada pangkat dan jabatan, nantinya dapat dimiliki.

Tetapi bukan lantas tidak menghargai dan menghormati keberadaan orang lain, rekan sesama kontestan, yang juga berjuang meraih prestasi.

Istilahnya "ngono yo ngono, ning ojo ngono" - begitu ya begitu, tapi jangan sampai begitu karena di sekitar masih ada orang lain yang bisa saja merasa tersakiti.

Menerapkan filosofi ojo dumeh berarti kita senantiasa menempatkan orang lain untuk dihargai dan dihormati, apa pun kondisinya. Menganggap orang lain pada posisi yang sangat manusiawi. Bukan sebaliknya mengorbankan orang lain karena posisinya.

Melengkapi filter diri, ada pepatah yang menyebutkan " ojo dumeh mundak keweleh" - jangan sombong, jangan merendahkan orang lain, nanti bisa membuat malu diri sendiri.

Ini ajakan kepada kita semua agar selalu introspeksi diri mengingat tak ada yang langgeng di dunia ini.

Jaman iku owah gingsir. Kehidupan itu ibarat roda berputar, ada kalanya di atas penuh dengan segala fasilitas, kalanya di pinggir karena kedudukan mulai tersingkir, suatu saat bisa di bawah, lebih rendah dari orang yang dulu berada di bawahnya. 

Sikap ojo dumeh, dengan saling menghargai dan menghormati, apa pun posisinya, di mana pun berada dan kapan pun, dapat memperkuat kerukunan dan persatuan dalam membangun bangsa dan negara.

Nilai - nilai falsafah sederhana ini sejatinya sudah lama menjadi pitutur luhur bagi bangsa Indonesia, seperti dikatakan Pak Harmoko dalam kolom Kopi Pagi di media ini.

Jika diterapkan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan, akan menjadi kekuatan besar dalam membangun harmoni, guyub dan rukun sebagai upaya memajukan bangsa dan negara, menyejahterahkan dan membahagiakan rakyatnya.

Berita Terkait

Kopi Pagi Harmoko: Sareh – Sumeleh

Kamis 14 Mar 2024, 10:34 WIB
undefined

Kopi Pagi Harmoko: Buah Rekonsiliasi

Senin 18 Mar 2024, 11:36 WIB
undefined
News Update