308 Warga Pandeglang Terserang DBD, 3 Diantaranya Meninggal Dunia

Minggu 25 Feb 2024, 14:23 WIB
Warga RW 06 Kelurahan Tigaraksa melakukan fogging untuk cegah penyebaran kasus demam berdarah. (ist)

Warga RW 06 Kelurahan Tigaraksa melakukan fogging untuk cegah penyebaran kasus demam berdarah. (ist)

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang, mencatat sejak Februari 2024 ini ada sebanyak 308 orang warga Pandeglang yang terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Dari jumlah penderita DBD sebanyak itu, Dinkes juga mencatat ada sebanyak tiga orang yang meninggal dunia.

Pihak Dinkes Pandeglang juga mengklaim, kasus DBD tahun 2024 ini tren nya lebih tinggi dibanding dengan tahun lalu yang hanya sebanyak 273 kasus, namun dalam kurun dua bulan di tahun 2024 ini sudah mencapai 308 kasus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2) Dinkes Pandeglang, Dian Handayani mengungkapkan, tren kasus DBD di Pandeglang ini terbilang alami meningkat yang cukup signifikan. 

Soalnya dalam kurun waktu dua bulan Januari-Februari 2024 ini, dilaporkan sudah ada 308 kasus dan diantaranya tiga korban meninggal dunia akibat DBD.

"Kasus DBD tahun ini cukup tinggi, dari 308 kasus tiga diantaranya ada yang meninggal dunia," ungkap Dian, Minggu (25/2/2024).

Dikatakannya, tiga kasus kematian akibat DBD itu diantaranya di wilayah Kecamatan Karang Tanjung 1 kasus, Kecamatan Kadu Hejo 1 kasus, dan Kecamatan Panimbang 1 kasus. 

"Iya yang meninggal dunia akibat terserang DBD itu tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Panimbang, Kadu Hejo dan Karang Tanjung," katanya.

Pihaknya juga menyarankan kepada warga, jika mengalami gejala demam tinggi lebih dari tiga hari, agar untuk cepat menghubungi tenaga kesehatan guna dapat penanganan lebih cepat.

"Jadi jangan menganggap demam itu adalah hal yang biasa, karena kalau keterlambatan dalam mencari pertolongan biasanya akibatnya fatal," ujarnya.

Dijelaskannya, faktor munculnya wabah DBD ini memang ada beberapa faktor, diantaranya karena ada peralihan musim dari kemarau ke musim hujan. Kemudian rendahnya masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.

"Bahkan dalam mencegah peredaran DBD itu, kami juga sering melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk rutin melakukan gerakan 3M plus.

" Selain itu, upaya pencegahan lain juga terus dilakukan, seperti fogging dan wawar kepada masyarakat untuk terus menjaga kebersihan lingkungan," jelasnya.

Berita Terkait

News Update