Program Sembako Murah Dinilai Masyarakat Tak Begitu Solutif untuk Penyejahteraan

Rabu 21 Feb 2024, 13:05 WIB
Warga tengah membeli sembako murah di Kantor Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. (Pandi)

Warga tengah membeli sembako murah di Kantor Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. (Pandi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok khususnya di wilayah DKI Jakarta dikeluhkan masyarakat.

Meski Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengadakan program sembako murah, justru masyarakat menilai langkah tersebut tidak begitu solutif.

Seperti hal nya di Kecamatan Palmerah, program sembako murah berjalan. Warga tampak antre berebut sembako pangan murah tersebut.

Salah satu warga, Oom (47) mengatakan dirinya sengaja mengantre untuk membeli sembako murah yang digelar di Kantor Kecamatan Palmerah lantaran harga beras yang sedang melambung tinggi.

"Karena kebetulan beras lagi mahal, bahan-bahan (pokok) juga lagi mahal, ya ngebantu sih," katanya kepada poskota.co.id, Rabu, (21/2/2024).

Wanita yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga ini mengatakan, dirinya harus mengocek uang Rp100 ribu untuk membeli paket sembako murah dari pemerintah itu.

"Isinya ada beras, ada terigu, ada minyak, ada gula," kata Oom.

"Kalau belanja di pasar habis sekitar Rp130 ribu an. Bedanya gak terlalu tinggi sih. Pengennya lebih murah lagi," tambahnya.

Warga lain, Ningrum (55) berujar bahwa keinginannya yakni harga kebutuhan pokok di pasar dapat ditekan, apalagi menjelang puasa.

Sebab menurutnya akan sia-sia jika sembako murah tidak diiringi dengan upaya pemerintah dalam menstabilkan harga pangan.

Ia mencontohkan, sebelum harga beras naik, dirinya hanya mengocek Rp10 ribu untuk mendapatkan beras bagus.

Berita Terkait

News Update