ADVERTISEMENT

Di Atas Teriak Soal Suara, di Bawah Menjerit Soal Harga

Rabu, 21 Februari 2024 06:12 WIB

Share
Ilustrasi rekapitulasi suara Pemilu 2024.(Poskota.co.id/Ahmad Tri Hawaari)
Ilustrasi rekapitulasi suara Pemilu 2024.(Poskota.co.id/Ahmad Tri Hawaari)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

PESTA demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 selesai digelar. Pascapencoblosan yang berlangsung pada 14 Februari 2024, situasi politik penuh dinamika, baik elite partai politik (parpol) maupun tim pemenangan masing-masing pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden (wapres).

Paslon yang unggul perolehan suara versi hitung cepat atau quick count langsung sigap mendeklarasikan kemenangannya sebagai pemenang Pemilu 2024. Sementara tim dari pasangan lainnya tengah teriak dan sibuk memprotes hasil quick count yang dinilai banyak manipulasi, terutama hasil rekapitulasi melalui aplikasi Sirekap, yakni sistem rekapitulasi resmi kepunyaan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Atas protes dugaan manipulasi, pihak KPU pun mengakui dan meminta maaf lantaran terjadi salah input. Entah bagaimana ending-nya nanti, yang pasti, para elite dan pihak peserta pilpres tengah sibuk kasak kusuk melakukan beragam manuver politik demi kepentingan dan tujuan mereka.

Di tengah hiruk pikuk manuver politik para elite, mereka yang di bawah menjerit soal harga-harga sejumlah kebutuhan pokok (sembako) yang merangkak naik. Harga sembako seperti beras dan cabai tembus hingga di ambang batas kewajaran. Beras, contohnya, yang biasa bisa dibeli dengan harga Rp11 ribu-Rp12 ribu per liter, kini sudah meroket sampai Rp18 ribu. Sementara cabai nyaris ke angka Rp100 ribu per kilogram.

Miris memang, di atas kaum elite teriak dan protes soal perolehan suara di bawah rakyatnya menjerit soal harga sembako. “Sebelum pilpres sepertinya beras mudah dicari dan masih normal harganya, tapi sekarang kok jadi langka mahal. Apa ini karena stok beras habis karena buat bagi bagi bansos sebelum pencoblosan kemaren,” celetuk wanita lanjut usia (lansia) yang ikut antre membeli beras murah di wilayah Bandung, Jawa Barat.

Tugas masyarakat dalam pesta demokrasi sudah tuntas dilaksanakan, yakni memilih pasangan presiden dan wakil presiden yang mereka dukung. Saat ini, sejatinya tanggung jawab para elite yang berkuasa kelak untuk menuntaskan janji-janji mereka saat kampanye dulu. Setidaknya untuk saat ini turunkan atau minimalkan normalkan kembali harga sembako.(*)

ADVERTISEMENT

Editor: Febrian Hafizh Muchtamar
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT