ADVERTISEMENT

Quick Count - Real Count Bikin Ribut

Selasa, 20 Februari 2024 06:04 WIB

Share
Rekapitulasi Suara, Ahmad Tri Hawaari
Rekapitulasi Suara, Ahmad Tri Hawaari

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TAHAP Pemilu 2024 masih berlangsung, di mana proses penghitungan suara masih terus dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Ketiga capres-cawapres, dan pendukung pun diminta bersabar sekalipun sejumlah lembaga telah melakukan penghitungan suara cepat atau quick count untuk mengetahui perolehan suara kontestan tertinggi.

Berdasarkan hitungan cepat sejumlah lembaga, paslon dengan urut nomor 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pun mendapat perolehan terbanyak mengungguli paslon lainnya, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Meski belum final karena penghitungan resmi KPU masih terus dilakukan, hitung cepat lembaga-lembaga survey itu pun menjadi ‘keyakinan’ mereka yang memperoleh suara tertinggi sebagai pemenang. Dan sebaliknya, paslon dengan perolehan terendah versi quick count menuding lembaga survei tersebut melakukan pembohongan publik.

Dalam hal ini, paslon Anies Baswedan-Muhaimin dan paslon Ganjar-Mahfud yang berada di bawah perolehan suara paslon Prabowo-Ganjar pun mengajak publik untuk bersabar. Menunggu hasil resmi penghitungan suara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Tak hanya itu, paslon Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud menilai hitung cepat atau quick count tersebut merupakan bentuk penggiringan opini. Mengingat, paslon Prabowo-Gibran kerap menggaungkan Pemilu 2024 satu putaran.

Bagi kubu paslon nomor urut 1 dan 3, bayang-bayang kecurangan penghitungan suara pun menjadi problematik anjloknya suara mereka. Terlebih dalam pengrekapan suara dari C1 untuk diinput ke dalam aplikasi Sirekap KPU, terjadi penggelembungan.

Karenanya mereka beranggap, tahap Pemilu 2024 belum final dan masih berlangsung hingga ada hasil resmi penghitungan dari KPU. Belum lagi, dugaan kecurangan-kecurangan pihak paslon 2 dan dugaan ketidaknetralan penyelenggaran pemilu, KPU dan Bawaslu bakal menjadi bahan aduan sengketa.

Memang ada baiknya, ketiga kontestan Pemilu 2024 terlebih para pendukungnya untuk menunggu hasil resmi KPU untuk memastikan siapa pemenang dan juaranya dalam perhelatan pesta demokrasi, Pemilu 2024.

Sekalipun itu, banyak lembaga-lembaga survei mengeluarkan hitung cepat perolehan suara terbanyak bagi capres-cawapres.

Berharap juga nantinya siapa yang menang dapat menjadi pemimpin yang amah bagi bangsa dan negara Indonesia. Dan bagi yang belum diberi kemenangan, dapat menerimanya dengan legowo kembali bersama bersatu demi merah-putih dan Bhineka Tunggal Ika.(*)

ADVERTISEMENT

Editor: Febrian Hafizh Muchtamar
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT