ADVERTISEMENT

Quick Count Tak Pernah Meleset Jauh

Sabtu, 17 Februari 2024 09:30 WIB

Share
Ilustrasi Pemilu 2024. (foto/ist)
Ilustrasi Pemilu 2024. (foto/ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Pesta demokrasi terbesar ketiga di dunia memilih Presiden dan Wakil Presiden kini masih berjalan di Indonesia. Sejumlah wilayah seperti Papua masih menunda pencoblosan surat suara akibat mengalami banyak hambatan mulai masalah teknis hingga infrastruktur yang rusak berat.

Meski demikian hasil Quick Count penghitungan cepat yang dilakukan semua lembaga survei, tidak akan mempengaruhi terhadap suara dari sejumlah wilayah yang belum melakukan pencoblosan.

Hitungan cepat yang digulirkan tersebut sudah menemui titik terang. Dengan persentase suara hampir 100 persen dimana pasangan 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming dipastikan memenangi pesta demokrasi lima tahunan ini.

Hal ini bisa dilihat dari 3 kali Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden sebelumnya. Dimana hasil quick count tak jauh berbeda dari hasil resmi yang dikeluarkan KPU. Jika melihat Quick Count pilpres kali ini semua mata tertuju pada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Pasalnya, mereka tak berdaya di kandangnya sendiri Jawa dan Bali yang selama ini sulit untuk di goyang. Mungkin PDIP terlalu lama percaya diri hingga terlena. Mereka lupa bahwa masyarakat saat ini sudah sangat dinamis dan sulit diatur. Mereka memilih pemimpin bukan karena diusung partai tapi karena hati nuraninya sendiri.

Berkaca pada sebelum pemilu, publik sudah menyoroti pidato sang Ketua Umum PDIP Megawati Sukarno Putri yang sempat viral di media sosial (medsos). Dimana saat berpidato sambil bercanda seperti meremehkan Presiden Jokowi. "Jokowi Tidak akan jadi apa-apa kalau tidak karena PDIP".

Kemudian berlanjut ketika Gibran resmi menjadi calon Wakil Presiden Prabowo. Intensitas politik pun semakin tinggi dari partai wong cilik tersebut. Sejak itu serangan terhadap Jokowi dan keluarganya terus terjadi. Ini-lah yang dinilai publik menjadi titik balik ketajaman tanduk PDIP tumpul di kandangnya tanpa Jokowi.

Tragisnya lagi hasil quick count Ganjar Pranowo-Mahfud MD juga mampu dilindas pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Terlepas dari tudingan kemenangan Prabowo karena dipenuhi praktik kecurangan yang terstruktur, sistematis dan masif sudah harus dibuktikan di Mahkamah Konstitusi (MA).

Namun melihat hitungan cepat, jumlah suara yang sangat jomplang akan sulit untuk dikejar paslon 01 dan 03. Sejarah membuktikan, hasil Quick Count tak pernah meleset jauh dari hasil final yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Meski demikian, publik harus tetap bersabar dan menunggu keputusan resmi KPU menghitung seluruh suara hingga 20 Maret 2024 nanti. Karena itu petarung sejati yang kalah harus berbesar hati menerima kekalahannya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Rendra Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT