“HIDUP ini sangat singkat. Akan sangat rugi bila harus memendam rasa tak suka, apalagi sampai menanam bibit permusuhan akibat mau menang sendiri atau menang- menangan. Saatnya akhiri semua gesekan akibat perbedaan pilihan politik.”
-Harmoko-
Pemilihan presiden- wakil presiden dan pemilu legislatif telah digelar serentak Rabu Legi kemarin, 14 Februari 2024. Ratusan juta penduduk Indonesia telah menggunakan hak pilihnya untuk menentukan nasib negerinya, lima tahun ke depan.
Rakyat telah memilih calon pemimpin ( pasangan calon presiden dan wapres), yang diyakini, mampu memajukan bangsa dan negara, menyejahterakan, memakmurkan serta membahagiakan rakyatnya.
Rakyat telah memilih wakilnya untuk duduk di dewan terhormat yang dipercaya, tak hanya mampu mendengar dan menyerap, tetapi yang lebih utama adalah memperjuangkan aspirasi.
Apa pun hasilnya itulah pilihan rakyat. Pemenang pilpres maupun pileg akan diumumkan secara resmi oleh lembaga yang berwenang, menyelenggarakan pemilu, yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU), paling lambat 20 Maret 2024.
Ini, merujuk kepada UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, di mana dalam pasal 413 disebutkan bahwa KPU menetapkan hasil pemilu secara nasional dan hasil peroleh pasangan calon, calon anggota DPR dan DPD paling lambat 35 hari setelah pencoblosan ( pemungutan suara).
Untuk calon anggota DPRD Provinsi paling lambat 25 hari setelah pencoblosan, sedangkan anggota DPRD Kabupaten/Kota, 20 hari setelah pencoblosan.
Meski begitu sebelum hari akhir batas penetapan, publik sudah dapat memperoleh gambaran siapa caleg yang lolos ke Senayan, dan pasangan capres-cawapres yang bakal menuju Istana.
Lebih-lebih dengan adanya hitung suara cepat alias quick count dari sejumlah lembaga survei yang secara resmi terdaftar di KPU, maka masyarakat umum dapat menyaksikan gambaran perolehan suara sementara, lebih awal. Meski begitu, hasil resmi harus tetap merujuk kepada data faktual yang dikeluarkan KPU.
Siapa pun yang menang itulah kemenangan rakyat. Sebab, kemenangan tertinggi dalam pesta demokrasi sejatinya berada di tangan rakyat sebagai pemegang kedaulatan.
Maknanya kemenangan yang diperoleh bukan semata karena kehebatan dirinya, kelompoknya, tetapi kemenangan semua.