ADVERTISEMENT

Imbas Skandal Uji Keselamatan, Presiden Daihatsu Akan Mundur dari Jabatannya

Kamis, 15 Februari 2024 14:50 WIB

Share
Imbas Skandal Uji Keselamatan, Presiden Daihatsu Akan Mundur dari Jabatannya (Foto: Pinterest)
Imbas Skandal Uji Keselamatan, Presiden Daihatsu Akan Mundur dari Jabatannya (Foto: Pinterest)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pada hari Selasa lalu, Daihatsu Motor Co. menyatakan bahwa Soichiro Okudaira selaku Presiden Daihatsu akan mengundurkan diri karena terlibat dalam skandal pengujian keselamatan sementara unit manufaktur mobil kecil Toyota Motor Corp. yang berusaha untuk meningkatkan tata kelola sambil melakukan restrukturisasi di bawah tim manajemen yang baru.

Menurut pihak Daihatsu, jabatan Okudaira akan diganti oleh Masahiro Inoue yang merupakan kepala operasi Toyota di kawasan Amerika Latin dan Karibia mulai 1 Maret 2024 nanti.

Tak hanya itu, pihak Daihatsu juga mengatakan bahwa Pemimpin Daihatsu, Sunao Matsubayashi akan meninggalkan posisisi dan jabatannya tersebut untuk dibiarkan kosong sementara waktu. Selain itu, dua eksekutif lainnya juga dikabarkan akan bergabung dalam manajemen perusahaan induk.

Masanori Kuwata yang bertanggung jawab atas proyek elektrifikasi merek dagang Lexus dikatakan akan menjabat sebagai wakil presiden eksekutif Daihatsu.

Sementara itu, Keiko Yanagi yang menjabat sebagai wakil chief officer Toyota Customer First Promotion Group kabarnya akan menjadi direktur dari unit mobil kecil tersebut.

Kecurangan data dalam uji keamanan kendaraan menyebabkan terjadinya penghentian sementara pengiriman di dalam dan luar Jepang, hal tersebut akhirnya menyoroti kendali kualitas grup pembuat mobil raksasa itu memburuk.

Akibat dari adanya masalah tersebut, pemimpin Toyota Akio Toyoda juga berjanji untuk memimpin upaya reorganisasi operasi di grup Toyota pada bulan lalu. 

Pada bulan Desember lalu, Daihatsu mengakui adanya kecurangan dalam uji keselamatan untuk sebagian besar produk kendaraannya, yang menurut penyelidikan pihak ketiga hal itu sudah terjadi sejak tahun 1989. Perusahaan akhirnya menyalahkan "jadwal pengembangan yang sangat ketat dan kaku" atas terjadinya kesalahan tersebut.

Kemudian, masalah itu kini disusul dengan adanya skandal lain di Toyota Industries Corp., afiliasi Toyota yang pada bulan lalu mengakui bahwa telah memalukan data keluaran torsi mesin diesel yang akan dipasko ke Toyota. Pada akhirnya, hal tersebut tentu mengakibatkan sebagian pengiriman kendaraan merek Toyota terhenti untuk sementara waktu. 

Di samping itu, menurut siaran kantor Berita Kyodo, Selasa (13/2/2024), Hino Motors Ltd., anak perusahaan pembuat kendaraan truk Toyota mengakui telah menyerahkan data palsu perihal emisi dan penghematan bahan bakar pada otoritas transportasi pada Maret 2022 lalu.

ADVERTISEMENT

Reporter: Farida Fakhira
Editor: Farida Fakhira
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT