ADVERTISEMENT

Afrika Selatan Desak Mahkamah Internasional PBB untuk Hentikan Serangan Israel ke Rafah

Rabu, 14 Februari 2024 10:17 WIB

Share
Afrika Selatan Desak Mahkamah Internasional PBB untuk Hentikan Serangan Israel ke Rafah (Foto/Unsplash)
Afrika Selatan Desak Mahkamah Internasional PBB untuk Hentikan Serangan Israel ke Rafah (Foto/Unsplash)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Afrika Selatan mendesak Mahkamah Internasional PBB pada Selasa (13/2/2024) untuk memberikan tuntutan hukum yang lebih besar kepada Israel agar menghentikan serangan ke kota Rafah yang padat penduduk di Gaza.

Melansir The Associated Press (AP), Rabu (14/2/2024), pemerintah Afrika Selatan mengatakan bahwa pihaknya meminta pengadilan tertinggi PBB itu untuk mempertimbangkan penggunaan kekuasaannya agar mengeluarkan perintah awal tambahan yang memberitahu Israel supaya menghentikan serangannya di Rafah. 

Sebab, serangan itu dinilai melanggar Konvensi Genosida PBB dan pertintah awal yang dikeluarkan pengadilan bulan lalu dengan tuduhan Israel melakukan genosida. 

Rafah yang berbatasan dengan Mesi, kini  diketahui menampung separuh penduduk Gaza yang terkena dampak serangan Israel. “Rafah adalah perlindungan terakhir bagi orang-orang yang masih hidup di Gaza,” ujar pemerintah Afrika Selatan dalam pernyataannya.

Afrika Selatan juga meminta pengadilan untuk memerintahkan gencatan senjata oleh Israel, tetapi para hakim tidak melakukannya. Negara ini mengatakan, pihaknya meminta agar masalah ini segera ditangani.

“Mengingat jumlah korban jiwa yang terus bertambah setiap harinya di Gaza,” kata pemerintah Afrika Selatan.

Pada Selasa malam, Mahkamah Internasional PBB mengkonfirmasi dalam sebuah pesan di X bahwa mereka telah menerima permintaan baru Afrika Selatan. 

Namun, tidak ada komentar lebih lanjut yang disampaikan pengadilan tertiggi itu. Jika pengadilan memutuskan untuk mengadakan sidang lain atas permintaan untuk tindakan sementara lebih lanjut, kemungkinan besar pengadilan akan memutuskannya dalam beberapa minggu.

Israel membantah keras telah melakukan genosida di Gaza dan mengatakan, pihaknya telah melakukan semua upaya untuk melindungi warga sipil dan hanya menargetkan militan Hamas. Menurutnya, taktik Hamas justru yang menanamkan diri di wilayah sipil sehingga sulit untuk menghindari serangan terhadap korban sipil.

Serangan Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza, dengan lebih dari 28.000 orang terbunuh, lebih dari 70% di antaranya adalah perempuan dan anak-anak di bawah umur, menurut pejabat kesehatan setempat di daerah kantong yang dikuasai Hamas tersebut. 

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Rivera Jesica Souisa
Editor: Rivera Jesica Souisa
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT