Sebanyak 125 Bank Bangkrut, Jabar Jadi yang Termasif, Jumlahnya Puluhan

Senin 12 Feb 2024, 17:34 WIB
Ilustrasi: Ratusan perbankan bangkrut selama periode 2005-2023. Terbanyak berlokasi di Jawa Barat. (X.com)

Ilustrasi: Ratusan perbankan bangkrut selama periode 2005-2023. Terbanyak berlokasi di Jawa Barat. (X.com)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tidak muudah untuk menjalankan roda bisnis sektor perbankan. Ada berbagai persyaratan yang wajib terpenuhi. Misalnya, ketercukupan modal minimum, termasuk penerapan pola kehati-hatian.

Apabila sejumlah persyaratan tidak terpenuhi, misalnya dalam hal kehati-hatian, tidak tertutup kemungkinan, aktivitas perbankan terhenti.

Buktinya, pada periode 2005-Desember 2023, ratusan perbankan di Indonesia gulung tikar alias bangkrut.

Data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menunjukkan, secara total, jumlah perbankan yang akhirnya gulung tikar pada periode 2005-2023 sebanyak 125 bank.

Mayoritas perbankan yang gagal dalam menjalankan bisnisnya yakni berskema Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Selama periode itu, tepatnya 2008, hanya satu korporasi perbankan umum yang melakoni resolusi LPS.

Perbankan terakhir yang aktivitasnya berhenti karena bangkrut yaitu PT BPR Usaha Madani Karya Mulia. Bahkan, izin BPR Usaha Madani Karya pun dicabut Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Lokasi kebangkrutan perbankan terbanyak adalah Jabar. LPS mencatat, hingga kini, perbankan yang bangkrut di Jabar sebanyak 41 bank atau 32,8 persen.

LPS menyatakan, Jabar menjadi daerah terbanyak bangkrutnya perbankan karena jumlah BPR-nya pun masif. Perbankan bangkrut di Jabar yang paling baru yaitu Perusahaan Umum Daerah (Perumda) BPR Karya Remaja Indramayu.

Terbanyak berikutnya adalah Sumatera Barat. Di wilayah ini, jumlah perbankan yang bangkrut sebanyak 19 bank. Kemudian, Jatim, sebanyak 16 perbankan yang akhirnya gulung tikar.

Sedangkan di Bali, LPS menginformasikan, terdapat sembilan perbankan yang harus setop beraktivitas karena bangkrut.

Berita Terkait

News Update