Tuntutan itu sebagai hal yang sewajarnya, karena seorang pemimpin adalah cermin dari masyarakat dan wakil dari sebuah negeri. Di pundaknya beban ditanggungkan, dan aspirasi diwakilkan serta nasib bangsa dipertaruhkan.
Cukup banyak para ahli mendefinisikan bagaimana ciri-ciri pemimpin yang diharapkan. Negeri kita juga kaya akan filosofi kepemimpinan yang telah diajarkan oleh leluhur kita.
Ada yang disebut ajaran Asta Brata - delapan simbol alam semesta - bagi seorang pemimpin. Dimaksudkan seorang pemimpin harus mampu meniru watak bumi, air,angin, matahari, bintang, bulan, gunung, api.
Bumi misalnya, sebagai sumber kehidupan, memberi kehidupan bagi rakyatnya. Air mengalir dari atas ke bawah tiada henti.Angin akan berhembus ke segala arah, tanpa diskriminasi. Begitu juga sifat matahari, bintang, bulan, gunung dan api.
Dikenal juga falsafah kepemimpinan Tribrata, falsafah kepemimpinan Gadjah
Mada, falsafah kepemimpinan Sultan Agung yang diungkapkan lewat Serat
Sastra Gendhing.
Dalam Serat Sastra Gendhing misalnya memuat 7 amanah. Satu di antaranya
berbunyi:bahni bahna amurbeng jurit - seorang pemimpin harus selalu berada
di depan dengan memberikan keteladanan dalam membela keadilan dan kebenaran.
Falsafah kepemimpinan yang disebutkan tadi, sejatinya menjadi tuntunan bagi calon pemimpin atau pun seseorang yang telah menjadi pemimpin di level manapun, utamanya pemimpin negeri.
Cukup beralasan jika ciri – ciri kepemimpinan dimaksud menjadi tuntutan bagi
rakyat. Tidaklah berlebihan juga, jika menjadi rujukan dalam memilih calon pemimpin bangsa, dengan menelisik jejak kepemimpinannya.
Namun, hendaknya kita bersikap bijak dengan tak berlebihan menuntut dari seorang pemimpin. Mengingat, dalam sosoknya sebagai manusia tak ada orang yang sempurna, seperti dikatakan Pak Harmoko dalam kolom “Kopi Pagi” di media ini.
Meski begitu, di tengah perubahan dunia yang semakin cepat, kita membutuhkan pemimpin yang bisa membaca zaman, yang bisa mewujudkan impian masyarakat dan rakyat yang dipimpinnya, menuju negara yang sejahtera adil dan makmur. Aman damai. (Azisoko)