Kopi Pagi Harmoko: Suara Rakyat

Senin 05 Feb 2024, 10:08 WIB

“..pada setiap pejabat, lebih-lebih yang dipilih rakyat, hendaknya dalam dirinya menjelma kehendak rakyat. Bukan menjelmakan suara dirinya, kelompoknya menjadi suara rakyat.”
-Harmoko-
 
SIAPA yang akan keluar sebagai pemenang dalam kontestasi politik akan ditentukan sepenuhnya oleh suara rakyat. Siapa yang akan menjadi penguasa ke depan, apakah itu wakil rakyat, presiden, gubernur, bupati, wali kota, bahkan kepala desa akan tergantung seberapa besar suara rakyat.

Kepada siapa suara rakyat diberikan, dimandatkan, dialah yang akan menjadi pemenang kontestasi. Itulah sebabnya, sering diistilahkan, dalam bahasa Latin “vox populi vox der”.

Kata ini cukup populer dan acap diidentikan dengan kalimat sakti yang sudah begitu mendunia. Dalam bahasa Indonesia memiliki makna “Suara Rakyat adalah Suara Tuhan”.

Begitu berharganya, maka suara rakyat menjadi rebutan. Tak jarang, ada yang berupaya “membelinya” melalui beragam cara dan upaya.

Kampanye pemilu seperti yang sedang dilakukan sekarang ini merupakan upaya merebut suara rakyat. Beragam strategi dilakukan dengan maksud meraih sebanyak mungkin suara rakyat guna mencapai kemenangan.

Menjadi ironi, jika menghendaki sebanyak mungkin suara rakyat, tetapi di sisi lain mengabaikan aspirasi rakyat.
Dalam proses menuju pemilu, sudah cukup banyak aspirasi dan harapan rakyat dari berbagai kalangan disampaikan langsung kepada elite politik negeri ini yang turun langsung menyambangi masyarakat.

Kami meyakini, para kandidat telah menyambangi berbagai lapisan masyarakat, mulai dari petani, nelayan, buruh tani, pekerja serabutan, pedagang kecil, usaha kecil, dan kecil – kecil yang lain.

Tak ketinggalan beragam kalangan profesi, cendekiawan, akademisi, pebisnis dan masih banyak lagi kelompok masyarakat yang telah dikunjungi.

Semua untuk menyerap aspirasi, harapan dan kehendak rakyat sebagai acuan dalam merumuskan kebijakan ke depan, jika terpilih sebagai pemimpin.

Dapat diduga jawaban sementara atas aspirasi rakyat adalah ditampung dan kelak diperjuangkan. Ini yang lazim disebut janji politik.

Namun, tak melulu aspirasi semuanya untuk masa depan. Tak sedikit harapan untuk masa kini, saat sekarang yang sedang dikerjakan, utamanya dalam menjalani tahapan kontestasi.

Berita Terkait

Kopi Pagi Harmoko: Legowo

Kamis 15 Feb 2024, 06:55 WIB
undefined
News Update