Besok (Minggu, 4/2/2024) malam akan digelar debat capres – cawapres yang kelima atau debat terakhir. Dalam debat pamungkas pada pilpres 2024 ini akan mengangkat sejumlah isu strategis, di antaranya masalah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kesejahteraan sosial dan kebudayaan serta sumber daya manusia.
Masalah pendidikan dan ketenagakerjaan tampaknya akan menjadi topik yang menarik perhatian bagi pemilih muda, kaum muda, seperti dikatakan sejumlah pengamat.
“Cukup beralasan, karena pemilih muda sebagian besar adalah pelajar dan mahasiswa, yang sekarang sedang menuntut ilmu, baik di sekolah maupun bangku kuliah,” kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.
“Mereka tentu sangat berharap adanya pendidikan untuk semua, pendidikan yang murah, merata, namun berkualitas,” kata Yudi.
“Yang lebih penting lagi adalah setelah selesai sekolah dan lulus kuliah mudah mendapatkan pekerjaan. Jangan sudah susah –susah sekolah – kuliah dengan biaya mahal, cari pekerjaan susah,” tambah mas Bro.
“Betul juga Bro. Karena itu soal pendidikan dan ketenagakerjaan terkait erat dengan masa depan pemilih muda. Tentunya mereka ingin tahu solusi seperti apa yang ditawarkan untuk masa depan mereka,” kata Heri.
“Patut diingat, kaum muda adalah pemilih kritis.Bukan hanya melihat parade visi dan misi. Bukan terkecoh dengan angka yang menjanjikan, tetapi lebih kepada apakah logis dan realistis,” ujar mas Bro.
“Penampilan visual capres dalam menyampaikan solusi soal pendidikan dan penyediaan lapangan kerja dapat menambah bobot keyakinan bagi pemilih muda,” kata Yudi.
“Di luar itu, saya lebih menyukai aspek visual mulai dari ekspresi wajah dan gestur tubuh. Juga bahasa verbal yang disampaikan,” kata Heri.
“Saya lebih menyukai ekspresi dan gestur capres ketika menyerang, menyindir dan merespons serangan. Juga ketika mengklarifikasi atas tudingan,” tambah mas Bro.
“Kenapa bisa begitu?” tanya Yudi.