Lebih jauh, Wapres mengungkapkan bahwa Kyai Ma’shoem telah menerapkan konsep Islam moderat.
Meskipun penuh tantangan ia tetap menjalankan dengan istikamah, berdiri di tengah tanpa bergeser ke kanan dan kiri.
Sedangkan Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengungkapkan, KH. Ma'shoem Ahmad merupakan ulama karismatik, seorang pejuang dari Lasem, Rembang.
"Beliau merupakan ulama yang telah banyak jasanya bagi umat Islam dan tentunya bangsa Indonesia. K.H. Ma'shoem juga telah melahirkan para ulama dan kiai yang mumpuni. Beliau juga sejak muda dikenal sebagai seorang nasionalis yang anti penjajahan,” urai Nana.
Sebagai informasi, K.H. Ma’shoem Ahmad adalah ulama yang sangat disegani banyak kalangan.
Kiai dengan nama kecil Muhammadun ini merupakan pendiri Pondok Pesantren Al Hidayah, Lasem, Rembang, Jawa Tengah.
Kiai alim yang populer dengan nama panggilan Mbah Ma'shum, lahir pada 1868 putra dari pasangan H. Ahmad dan Qosimah.
Hadir dalam acara ini, Pengasuh Pondok Pesantren Kauman Lasem, K.H. Moch. Zaim Ahmad Ma’shoem, Bupati Rembang Abdul Hafidz, Anggota Forkopimda Provinsi Jateng, Anggota Forkopimda Kabupaten Rembang, para ulama, Nadhliyin, dan warga setempat.
Sementara, Wapres didampingi Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono Wahjoe Sedjati, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Masykuri Abdillah, Robikin Emhas, Zumrotul Mukaffa, serta Tim Ahli Wapres Farhat Brachma. (johara)