ADVERTISEMENT

Ibu Kota Negara Dipindah, DPRD DKI: Kontur Tanah Kian Turun, Ini Juga Impian Bung Karno

Jumat, 26 Januari 2024 09:51 WIB

Share
Panglima TNI Mendampingi Presiden RI Groundbreaking Kodim IKN.(Ist)
Panglima TNI Mendampingi Presiden RI Groundbreaking Kodim IKN.(Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Dewan Kebon Sirih Beberkan Alasan Pemindahan Ibu Kota Negara, Selain Kontur Tanah yang Kian Menurun, Ini Juga Impian Bunh Karno

 

JAKARTA,  POSKOTA.CO.ID – Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth membeberkan alasan perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur.

Menurutnya, dasar dari pemindahan Ibu Kota ini dikarenakan kontur tanah di Jakarta yang semakin turun setiap tahunnya. Disamping itu, kata Kennet, pemindahan Ibu Kota merupaka impian sang Proklamator Indonesia yaitu Presiden Ir. Soekarno.

"Asal mulanya kita bisa pindah karena berdasarkan kajian, Jakarta ini kan tanahnya makin turun permukaannya. Kemudian juga sudah semakin padat (penduduk-Red), jadi harus ada solusi. Makanya, ibukota dipindahkan ke IKN. Ini juga impian dari Bung Karno. Proklamator kita memang ingin memindahkan ibukota ke Kalimantan," ujar Kenneth dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (26/1).

Setelah tak lagi menyandang status ibukota negara, sambung Kenneth, Jakarta akan menjadi kota bisnis berskala global. Tak ubahnya seperti Sydney di Australia.

Sehingga perputaran modal akan terkonsentrasi di Jakarta. "Jakarta mungkin kayak Australia. Jakarta menjadi (seperti-Red) Sydney. Sydney kan before nya kan capital nya Australia," tuturnya.

Politikus Partai Berlambang Banteng ini menambahkan, saat ini Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meneruskan dan mewujudkan impian Presiden RI Soekarno untuk memindahkan ibukota.

Pada saat bersamaan, pemerintah juga menyiapkan regulasi yang diperlukan untuk Jakarta sebagai kota dengan kekhususan lain. 

"Nah Pak Presiden Jokowi itu meneruskan apa yang menjadi impian Presiden Bung Karno," pungkas Kenneth. (Aldi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT