ADVERTISEMENT

Sandera Israel yang Dibebaskan Mengaku Bertemu Pemimpin Hamas di Terowongan Bawah Tanah Gaza

Kamis, 25 Januari 2024 10:01 WIB

Share
Sandera Israel yang Dibebaskan Mengaku Bertemu Pemimpin Hamas di Terowongan Bawah Tanah Gaza (Foto: ABC News)
Sandera Israel yang Dibebaskan Mengaku Bertemu Pemimpin Hamas di Terowongan Bawah Tanah Gaza (Foto: ABC News)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Seorang wanita Israel yang sempat disendera kelompok militan Hamas selama hampir 50 hari, Adina Moshe (72) mengatakan bahwa pernah bertemu pemimpin Hamas saat ditahan di sebuah terowongan bawah tanah di Gaza yang gelap dan lembab.

Melansir ABC News, Kamis (25/1/2024), Moshe diculik dari sebuah desa pertanian komunal, Kibbutz Nir Oz pada 7 Oktober 2023 dan dibebaskan pada akhir November 2023.

Keterangannya kepada TV Channel 12, Moshe mengaku mengalami kondisi sulit bersama sandera lainnya selama berada di tawanan. Kemudian, ia mengatakan, pemimpin tertinggi Hamas di Gaza, Yehya Sinwar sempat mengunjungnya dan sekelompok sandera lainnya di bawah tanah.

Moshe menceritakan bahwa penyanderaan terjadi ketika Hamas menyerbu rumah yang ia tinggali bersama suamiya pada 7 Oktober 2023. Namun,sang suami ditembak mati oleh kelompok tersebut saat kejadian.

Kemudian, Moshe diawa ke Gaza dengan sepeda motor yang diapit oleh dua militan bersenjata. Salah satu dari mereka, kata dia, mencabut paksa anting-anting dari kupingnya dan mengambil semua perhiasannya.

Sesampainya di Gaza, ia bersama sandera lainnya digiring masuk ke dalam terowongan bawah tanah yang luas dan membutuhkan waktu berjalan selama lima jam. Moshe menyusuri lorong bawah tanah hingga tidak terdengar suara apapun.

Lalu, Moshe bertahan di terowongan tersebut hingga ia dan tawanan lainnya diberitahu akan dibebaskan dalam beberapa hari ke depan.

“Kami mempercayai mereka. Kami percaya bahwa itu adalah hal pertama yang akan dilakukan Israel,” ujar Moshe kepada TV Channel 12 pada Rabu (24/1/2025).

“Saya mengatakan kepada semua orang, kami berada di sini setidaknya selama dua bulan dan bukan karena Hamas,” lanjutna.

Menurut Moshe, dirinya bersama sandera lain disandera dengan waktu yang cukup lama bukanlah karena Hamas, melainkan karena Israel yang tudak mengamankan pembebasannya lebih awal.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Rivera Jesica Souisa
Editor: Rivera Jesica Souisa
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT