KAMPANYE pilpres dan pileg tersisa 18 hari lagi, sebelum memasuki masa tenang
mulai 11 Februari 2024. Sangat terbuka peluang bagi masing – masing pasangan
capres – cawapres untuk menambah jumlah dukungan.
Setidaknya bagi sekitar 20-30 persen pemilih yang disebutkan pakar politik UGM, Arya Budi, masih berpotensi berubah pilihan.
Perubahan pilihan itu dapat dipengaruhi beberapa faktor, di antaranya debat capres
– cawapres dan kampanye.
“Berarti kampanye terbuka yang sekarang sedang berlangsung berpengaruh
mendongkrak perolehan suara,” kata Heri mengawali obrolan warteg usai maksi
bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.
“Tergantung dari para jurkam bagaimana meyakinkan bahwa pasangan yang
diusung adalah yang terbaik bagi masa depan bangsa dan negara,” ujar Yudi.
“Utamanya capres dan cawapres itu sendiri dalam berkomunikasi langsung kepada
rakyat. Bagaimana menyampaikan visi dan misinya untuk perbaikan kehidupan
rakyat,” urai mas Bro.
“Kampanye terbuka ini momen bagi capres dan cawapres untuk berdialog
langsung kepada rakyat, menyerap aspirasi rakyat, menjelaskan mengapa gagasan
itu yang dipilih,” kata Heri.
“Tapi kampanye terbuka itu biasanya diisi juga dengan beragam hiburan,
tampilnya artis – artis papan atas untuk memeriahkan suasana,” kata Yudi.
“Karena waktu yang terbatas, bagaimana menggunakan waktu untuk menjelaskan
kepada inti persolan yang selama ini ditunggu- tunggu rakyat.Menjawab keraguan
rakyat,” kata mas Bro.
“Itulah perlunya memetakan persoalan yang selama ini masih menjadi keraguan
publik. Kemudian mencari solusinya,” kata Heri.
“Debat capres terakhir, 4 Februari mendatang menjadi momen penting. Publik
akan melihat penampilan masing – masing capres.Akankah menjawab semua
persoalan secara substantif atau sebatas normatif dan identifikatif,” kata Yudi.