Fajar juga menambahkan, dengan modal kemampuan digital yang dimiliki, netizen Indonesia dapat menjadi agen perubahan dalam membangun wadah berdemokrasi di ruang digital.
Sementara itu, menurut Dian Ikha Pramayanti, Spt, M.Si selaku Dosen, Penulis, dan Praktisi Digital Marketing, masyarakat Indonesia merupakan pilar dalam indeks informasi dan literasi data.
“Enam puluh persen orang Indonesia menggunakan internet. Dan tiap orang menggunakan internet selama 7 jam selama sehari. Karena itu, ruang digital yang maya dapat menjadi ruang nyata,” ujar Dian.
Sehingga meski berselancar di ruang digital, etika tetap perlu agar masyarakat dapat membatasi diri, bijak dan berakhlak.
“Upaya membentengi diri dari tindakan negatif saat membangun relasi sosial dengan menerapkan etika, salah satunya dengan tidak julid. Akan lebih baik lagi jika dapat menciptakan inovasi dan kreativitas dengan mencipta konten-konten yang berkualitas,” imbuh Dian.