JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Garda Revolusi Iran mengaku telah menyerang markas spionase Israel di wilayah semi-otonom Kurdistan, Irak, Senin (15/1/2024).
"Rudal balistik digunakan untuk menghancurkan pusat-pusat spionase dan pertemuan kelompok-kelompok teroris anti-Iran di wilayah tersebut pada malam hari," Garda Revolusi Iran mengatakan dalam sebuah pernyataan, menyebut nama agen mata-mata Israel, Mossad, dikutip dari Reuters, Selasa (16/1/2024).
Pasukan elit ini menyebut bahwa mereka menyerang ibu kota Kurdistan, Erbil, di daerah pemukiman konsulat Amerika Serikat (AS) dan melancarkan serangan terhadap yang dianggapnya sebagai para pelaku teroris di Iran, termasuk ISIS.
Dua pejabat AS mengatakan, tidak ada fasilitas yang terkena dampak dari serangan rudal tersebut.
Sekitar empat warga sipil tewas dan enam luka-luka dalam serangan di Erbil. Dewan Keamanan Pemerintah Kurdistan menyebut, serangan tersebut sebagai tindakan kejahatan.
Serangan-serangan tersebut terjadi di tengah eskalasi konflik yang meluas ke seluruh Timur Tengah sejak perang antara Israel dengan Hamas sejak 7 Oktober 2023, di mana sekutu-sekutu Iran juga ikut terlibat dalam perang tersebut seperti Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman.
Pengusaha konglomerat Kurdistan yang dekat dengan Barzani yang berkuasa, Peshraw Dizayee bersama beberapa anggota keluarganya tewas terbunuh ketika satu roket menghantam rumahnya.
Dizayee merupakan bos dari Falcon Group yang menjalankan proyek-proyek besar seperti Empire World dan mempin proyek real estate besar di Kurdistan.
Iran di masa lalu telah melakukan serangan di wilayah Kurdistan utara Irak, dengan mengatakan bahwa daerah tersebut digunakan sebagai tempat pementasan kelompok separatis Iran serta agen-agen musuh bebuyutannya, Israel.
Mengutip IRNA, sebuah sumber informasi Garda Revolusi Iran mengatakan bahwa berdasarkan investigasi serangan di Kerman, dan melalui kolaborasi beberapa pusat berkumpulnya para komandan dan kelomok teroris, terutama ISIS di wiayah Suriah telah berhasil diidentifikasi.
“Selain itu, berbagai sasaran di wilayah Irak utara diidentifikasi sebagai pusat perencanaan operasi dan tindakan destruktif terhadap rakyat Iran. Salah satu targetnya adalah pusat mata-mata Zionis Mossad,” kata Garda Revolusi Iran.