Yuk Perangi Judi Online

PEMBERANTASAN konten judi online gencar dilakukan pemerintah.

Bahkan sejak semester kedua tahun 2023 hingga saat ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berhasil menurunkan (memblokir) 810.785 konten terkait judi online.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi menyatakan jumlah konten yang ditangani  dalam satu semester tersebut hampir empat kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan jumlah konten judi online yang diblokir pada 2022.

Bahkan Kominfo juga telah memblokir sebanyak 4.164 rekening dan 540 akun e-wallet yang terkait dengan kegiatan judi online.

Perang terhadap praktik judi online memang sudah selayaknya dilakukan, mengingat dampak negatif yang ditimbulkan, bahkan hingga menimbulkan korban jiwa. Ada korban judi online yang bunuh diri, ada juga yang jadi pembunuh untuk mendapatkan uang, merampok dan lainnya.

Korban judi online dapat melibatkan individu yang mengalami masalah keuangan serius, tekanan mental hingga stres bahkan gila, konflik dalam hubungan, dan dampak negatif lainnya pada kehidupan sehari-hari.

Masyarakat, terutama keluarga dan teman-teman, juga bisa terkena dampak secara tidak langsung.

Ya, judi online memang bisa membuat orang kecanduan, akibatnya timbul masalah keuangan, bahkan gangguan kesehatan mental dan risiko terlibat dalam aktivitas ilegal.

Untuk mencegah kita terperosok dalam judi online, harus melibatkan pembatasan akses, mengatur batas keuangan, mencari dukungan sosial, fokus pada hobi positif, dan memanfaatkan aplikasi pembatas waktu di perangkat.

Sedangkan untuk mencegah penyebaran judi online, harus ada penerapan regulasi ketat, penegakan hukum yang tegas, kampanye edukasi masyarakat, dan kerjasama antara pemerintah, lembaga penegak hukum, dan penyedia platform judi online.