ADVERTISEMENT

Waspada Banjir dan Longsor Jakarta

Jumat, 12 Januari 2024 05:30 WIB

Share
Banjir di Jakarta, Ahmad Tri Hawaari
Banjir di Jakarta, Ahmad Tri Hawaari

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI meminta warga waspada dampak cuaca ekstrim per tanggal 11 Januari 2024. Terlebih mereka yang berada di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta Timur karena potensi banjir bakal terjadi.

Sebagaimana juga dirinci BPBD DKI, wilayah Jakarta Barat meliputi; Kecamatan Kalideres dan Cengkareng, Jakarta Selatan; Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, dan Pasar Minggu, Jakarta Timur; Kecamatan Ciracas, Cipayung dan Kecamatan Jatinegara.

Disebutkan bahwa, informasi adanya cuaca ekstrem hasil analisa prediksi berdasarkan dampak (impact based forecast) yang dihimpun Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Satgas Banjir (PUPR) serta Inarisk (BNPB).

Berdasarkan prakiraan wilayah potensi gerakan tanah, BPBD DKI mencatat ada 16 kecamatan di Jakarta masuk dalam zona berpotensi rawan longsor pada tahun Januari 2024 ini . Keenam belas kecamatan itu, tersebar di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat.

Sementara itu, Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan sejumlah langkah telah dilakukan Pemprov DKI dalam mengatisipasi banjir pada musim penghujan. Beberapa diantaranya seperti pengerukan lumpur disejumlah kali, khususnya di Kali Mampang hingga Krukut.

Kemudian, penambangan kapasitas mesin pompa agar semakin maksimal dalam mengurangi dampak musim hujan. Adapun, penambahan kapasitas pompa dari sebelumnya hanya mampu menyedot air 500 liter per detik , kini ditambah hingga 1.000 liter per detik.

Banjir Jakarta pada musim penghujan, memang masih menjadi momok menakutkan bagi warga Ibu Kota sejauh ini. Berbagai penanganan, atau antisipasi Pemerintah Daerah (Pemda) belum dapat mengatasi banjir yang kerap terjadi hingga tak sedikit mengakibatkan ada jatuh korban.

Penanganan yang dilakukan DKI saat ini hanya sebagian kecil dalam mengatasi banjir di Jakarta, mengingat terdapat 13 sungai perlu dilakukan normalisasi dengan tidak hanya memprioritaskan sungai Ciliwung.

Upaya lainnya ialah dengan revitalisasi situ/danau/embung/waduk (SDEW) yang berada di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung. Serta SDEW di 12 sungai lainnya. Di mana ada total ada 109 SDEW di Jakarta atau 178 SDEW yang perlu dibenahi.

Adapun untuk mengatasi banjir rob diperlukan restorasi kawasan pesisir pantura Jakarta melalui reforestasi mangrove. Ia mengatakan, pemerintah provinsi DKI Jakarta perlu memperluas reforestasi mangrove di Utara Jakarta untuk atasi banjir rob. (*)

ADVERTISEMENT

Editor: Fernando Toga
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT