Tak Ada Pemeliharaan, Saluran Irigasi di Cikeusik Pandeglang Ambruk

Rabu 10 Jan 2024, 12:48 WIB
Kondisi bangunan TPT pada saluran irigasi di Cikeusik Pandeglang yang ambruk. (Foto: Ist).

Kondisi bangunan TPT pada saluran irigasi di Cikeusik Pandeglang yang ambruk. (Foto: Ist).

PANDEGLANG,  POSKOTA.CO.ID – Bangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) pada saluran irigasi di Kampung Leuwikopo, Desa Parung Kokosan, Kecamatan Cikeusik, Pandeglang ambruk tergerus air saluran irigasi tersebut.

Ambruknya bangunan TPT tersebut terjadi diduga tidak adanya pemeliharaan atau perbaikan dari pihak Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung dan Cidurian (BBWSC3), sehingga ketika terjadi hujan deras dan volume air meningkat, membuat bangunan TPT irigasi tersebut ambruk.

Salah seorang warga Kampung Leuwikopo, Desa Parung Kokosan, Hadi mengungkapkan, baru dua hari ada hujan di wilayahnya, membuat TPT pada saluran irigasi sekunder di Bendungan Cibaliung mengalami longsor dan ambruk.

"Kejadiannya saat ada hujan kemarin. Volume air cukup tinggi sehingga membuat bangunan TPT irigasi ini longsoran dan ambruk," ungkapnya, Rabu (10/1/2024).

Dikatakannya, dengan ambruknya TPT pada saluran irigasi tersebut, ia dan warga lainnya memohon kepada instansi terkait yaitu BWSC3 Banten, agar segera melaksanakan perbaikan secara permanen.

"Jangan hanya bersifat sementara dan melakukan pengecekan tanpa ada tindakan nyata. Kami segeran diperbaiki secara permanen," pintanya.

Disampaikannya, selain faktor cuaca yang menyebabkan bangunan TPT irigasi itu ambruk, salah satu faktor lainnya karena bangunan tersebut belum adanya pemeliharaan.

"Dari tahun 2022, 2023 dan sekarang sudah 2024, belum juga ada tanda mau dibangun atau diperbaiki. Saya memohon dengan sangat kepada pemerintah untuk segera memperbaiki bangunan irigasi itu," harapnya.

Menurutnya, akibat ambruknya bangunan TPT tersebut, saluran irigasi yang mengairi puluhan ribu hektar sawah di Kecamatan Cikeusik menjadi terganggu. 

"Ya tentu dengan ambruknya bangunan irigasi ini, saluran air ke area pesawahan warga terganggu. Untuk itu, sekali lagi kami berharap bisa segera diperbaiki," ujarnya.

Dijelaskannya, sejak dibangunnya saluran irigasi sejak 25 tahun lalu, bangunan ini belum pernah ada pemeliharaan. Dan terkait kondisi bangunan ini sebetulnya sudah dilaporkan dan usulan kepada pihak Balai Besar supaya ada perbaikan, namun sampai sekarang belum ada realisasi hingga akhirnya bangunan ini ambruk.

"Sumber air saluran irigasi ini berasal dari Bendungan Cibaliung. Kemudian dialirkan ke beberapa desa di Kecamatan Cikeusik. Sekarang bangunannya ambruk dan membuat aliran air terganggu," jelasnya. (Samsul Fatoni).

News Update