JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Presiden Wapres KH Ma'ruf Amin menilai penyelenggaraan debat Calon Presiden (Capres) yang kedua kalinya pada Minggu malam (7/1/2023) bagus dan terbuka.
"Kalau saya melihat perdebatannya bagus, terbuka,” tutur Wapres dalam keterangan usai meninjau Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dan menyerahkan bantuan sosial dari BAZNAS kepada masyarakat di Pendopo Kecamatan Prambanan, Jl. Raya Solo KM 17, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (09/01/2024).
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, khususnya pada segmen tanya jawab antar Capres. Segmen tersebut dinilai sangat menarik karena setiap individu dapat secara langsung bertanya, menjawab, maupun memberikan sanggahan. "Terutama sesi perdebatan itu menurut saya menarik,” imbuhnya.
Wapres pun kemudian mengingat kembali debat yang sama yang pernah ia jalani saat menjadi calon Wakil Presiden. Ia menilai, debat pada Hari Minggu kemarin lebih ‘hidup’. "Dibanding dulu waktu saya, sekarang lebih hidup perdebatannya,” ungkap Wapres.
Sementara terkait substansi, Wapres pun menyerahkan hal tersebut kepada masyarakat. Ia melihat, masyarakat saat ini lebih kritis dan pintar dalam melihat sesuatu secara objektif, termasuk debat Capres.
“Tapi kalau soal substansi saya kira saya tidak perlu memberi komentar. Saya kira masyarakat sendiri lah (yang menilai), bagaimana masalah substansinya itu. Mana yang baik, mana yang kurang baik. Mana yang bagus, mana yang (kurang bagus). Itukan pabrik, tidak etis kalau saya masuk ke substansi,” pungkas Wapres.
Hadir mendampingi Wapres dalam keterangan pers ini, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengkubuwono X, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto, serta Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi.
Seperti diketahui, debat Capres kedua yang menampilkan Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo yang berlangsung di Istora Senayan pada Minggu malam, tanggal 7 Januari 2024 menimbulkan berbagai tanggapan.
Presiden Joko Widodo menilai debat capres tersebut tidak edukasi karena terjadi serangan personal. "Kalau yang diserang kebijakan tidak apa-apa," Jokowi mengungkapkan.
.jpg)
.png)
