Hal ini akan membuat investor yakin masuk ke Indonesia, terutama untuk investor sektor riil dan penanaman modal dari luar negeri.
Karena itu, semua paslon pasti menginginkan kemenangan satu putaran.
Namun hal tersebut sangat berat karena ketiga calon saling jegal untuk merebut suara rakyat.
Bahkan ada yang meminta kebijakan pembagian bantuan sosial (bansos) dihentikan sementara sampai Pilpres 2024 selesai.
Mereka beralasan, dikhawatirkan pembagian bansos jelang pemilu dimanfaatkan untuk keperluan menaikkan elektabilitas alias tingkat keterpilihan paslon presiden dan wakil presiden tertentu.
Beradu gagasan untuk memajukan bangsa ini sangat diperlukan untuk mengetahui bagaimana sosok capres yang diusung untuk memakmurkan rakyatnya.
Tapi jika sudah menyangkut bansos dihentikan tidak elok diusulkan partai apalagi datang dari partai wong cilik.
Bansos lima tahun lalu saat pilpres tetap berlangsung tanpa hambatan karena mau tidak mau memang itu lah yang dibutuhkan masyarakat kita. Karena mereka sudah terbiasa menerima bantuan apa lagi bagi masyarakat miskin.
Karena itu, jangan tanyakan kepada rakyat miskin siapa yang akan dipilihnya, tapi tunjukkan kepada mereka bagaimana untuk bisa menghidupi keluarganya besok, lusa dan yang akan datang.
Karena wong cilik juga generasi penerus bangsa ini. (*)