Sebagian ada yang menggunakan jala dan bahkan hanya dengan tangan kosong.
"Nggak sulit. Ikannya kelihatan, kita tinggal tangkap aja," timpal Nandang.
Diakui Nandang, pengeringan irigasi ini sudah puluhan tahun tidak pernah dilakukan.
Padahal, kalau di tahun 90 an itu setiap tahun irigasi ini dikeringkan.
Dulu sudah menjadi tradisi, setelah irigasi dikeringkan dan air datang maka akan disambut dengan hajat bumi atau dalam bahasa sunda disebut "mapag cai".
"Ini pun (pengeringan irigasi) karena sedang dilakukan perbaikan pintu saluran air. Makanya sudah lama tidak dikeringkan, ikannya jadi melimpah. Siapa pun yang mau turun ke irigasi pasti dapat ikan," bebernya sumringah.
Tidak hanya Nandang, ratusan warga lainnya pun terlihat sibuk menangkap ikan di irigasi.
Karena banyaknya ikannyang didapat, selain dikonsumsi ada juga yang dijual.
"Pokonya hari ini sekampung makan ikan," tukasnya. (aep)