JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kapendam XIII/Merdeka Kolonel Mujahidin membeberkan awal kejadian penganiayaan terhadap salah seorang pengendara sepeda motor oleh anggota TNI di Manado, Sulawesi Utara.
Menurut Mujahidin, peristiwa tersebut dipicu cekcok antara warga dengan rombongan pengantar jenazah yang memakai knalpot brong.
"Jadi ada warga yang merasa terganggu, kemudian bereaksi. Jadi iringan jenazah ini sempat berhenti dan warga tidak bisa lewat dan diprotes," kata Mujahidin dalam keterangannya, Sabtu, (6/1/2024).
Mujahidin juga menyebut rombongan pengantar jenazah dalam kondisi mabuk sehingga sepeda motor dengan knalpot brong digeber hingga mengganggu masyarakat.
"Sebagian besar pengiring (jenazah) dalam pengaruh minuman keras," ujarnya..
Menurut Mujahidin, petugas yang mendampingi rombongan pengantar jenazah tersebut telah diimbau agar tidak membuat kegaduhan dan tetap tertib selama dalam perjalanan menuju ke TPU Teling Atas.
"Rombongan iring-iringan jenazah tersebut justru semakin melakukan kebisingan dengan menggeber-geber gas sepeda motor knalpot brong sehingga warga setempat yang melihat kejadian itu merasa terganggu dengan iring iringan tersebut, spontan turun ke jalan dan menghadang rombongan sehingga terlibat bentrok," ungkapnya.
Sementara anggota Kodam XIII/Merdeka yang ingin melerai kejadian itu, kata Mujahidin diprovokasi oleh pengantar jenazah dengan menggeber-geber sepeda motor.
"Anggota berada di dalam makodam, mereka keluar dengan maksud merelai tapi justru diprovokasi knalpot brong. sehingga kembali terjadi bentrokan," jelasnya.
Meski demikian, kata Mujahidin pihaknya masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan informasi tentang kejadian tersebut.
Sekadar informasi, sebelumnya beredar sebuah video sejumlah anggota TNI terlibat adu argumen dengan sekelompok warga Manado, Sulawesi Utara yang dipicu permasalahan knalpot brong yang berakhir dengan penganiayaan terhadap salah seorang pengendara sepeda motor.