ADVERTISEMENT

Banjir di Jakarta Belum Juga Hilang

Jumat, 5 Januari 2024 05:35 WIB

Share
Banjir di kawasan Kemang, banyak kendaraan nekas menerobos mesin mati. (Ist)
Banjir di kawasan Kemang, banyak kendaraan nekas menerobos mesin mati. (Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

MUSIM penghujan kembali datang dan diyakini akan membuat Jakarta tergenang. Upaya penanganan banjir yang selama ini dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tampaknya belum membuahkan hasil meski sudah menggelontorkan dana yang sangat besar.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono pun mewanti-wanti warga untuk waspada terhadap potensi banjir saat musim hujan tiba. Karena Pemprov DKI memprediksi sampai saat ini ada 25 kelurahan di Jakarta yang rawan banjir.

Puluhan kelurahan itu tersebar di empat wilayah Kota Jakarta. Dan daerah Jakarta Selatan menjadi kawasan dengan jumlah kelurahan rawan banjir terbanyak dengan jumlah sembilan wilayah. Disusul Jakarta Timur dengan 8 kelurahan rawan banjir, Jakarta Barat lima kelurahan, dan Jakarta Utara tiga kelurahan.

 

Jakarta Barat, kelurahan Rawa Buaya, Tegal Alur, Kedoya Selatan, Kedoya Utara, dan Kembangan Utara. Jakarta Selatan, kelurahan Cipete Utara, Petogogan, Cipulir, Pondok Pinang, Ulujami, Pondok Labu, Bangka, Pejaten Timur, Jati Padang.

Jakarta Timur, kelurahan Bidara Cina, Kampung Melayu, Cawang, Cililitan, Cipinang Melayu, Kebon Pala, Makasar, Rambutan. Jakarta Utara, kelurahan Pademangan Barat, Pluit dan Rorotan.

Untuk mengantisipasi banjir di puluhan kelurahan itu, jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamat (Gulkarmat) sudah disiagakan. Mereka ditempatkan di kecamatan dan di kelurahan yang nantinya akan membantu warga yang tergenang.

Meski pemerintah pusat telah membangun sodetan Kali Ciliwung yang menghabiskan anggaran Rp1,2 triliun, namun banjir masih saja menggenangi rumah warga yang berada di bantaran Ciliwung.

Padahal sodetan Ciliwung yang berlokasi di Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, dan baru diresmikan langsung Presiden Joko Widodo pada 31 Juni 2023 lalu. Kala itu, Jokowi mengklaim keberadaan Sodetan Ciliwung bisa mengatasi banjir di enam kelurahan yang ada di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Belum lagi pembangunan waduk-waduk yang tersebar di beberapa wilayah, yang juga menghabiskan anggaran yang tidak sedikit. Namun nyatanya, keberadaan tempat penampungan air itu belum juga bekerja secara maksimal dan air bah masih terus menghantui warga Jakarta.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Deny Zainuddin
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT