Peran Kemenag Selama 78 Tahun dalam Menjaga Kerukunan

Kamis 04 Jan 2024, 19:23 WIB
Teks Foto: Menteri Agama Yaqut Cholil Coumas saat menghadiri HABIBIE ke-78. (ist )

Teks Foto: Menteri Agama Yaqut Cholil Coumas saat menghadiri HABIBIE ke-78. (ist )

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Agama (Menag) mengajak semuanya untuk bersyukur atas peran Kementerian Agama selama 78 tahun dalam menjaga kerukunan umat beragama dan merawat toleransi di negara Indonesia yang majemuk, Kamis (4/1/2024).

"Tepat sekali tema HAB tahun ini: Indonesia Hebat Bersama Umat. Membersamai dan melayani umat dengan hati menjadikan Indonesia Hebat,” sebut Gus Men, panggilan akrabnya pada acara peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) ke-78 di JCC, Senayan, Jakarta.

Acara ini dihadiri Wamenag Saiful Rahmat Dasuki, dan 4.000 Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenag.

Momen awal tahun dan peringatan HAB, kata Gus Men, adalah waktu yang tepat untuk melakukan refleksi sekaligus mengukir harapan atas sejarah Kementerian Agama. 

Gus Men lalu mengingatkan jajarannya dengan salah satu pesan KH. Abdul Wahid Hasyim, bahwa model Kementerian Agama ini pada hakikatnya adalah jalan tengah antara teori memisahkan agama dari negara dan teori persatuan agama dan negara. 

"Indonesia bukanlah negara sekuler, bukan pula negara agama. Di Indonesia, agama menjadi inspirasi bagi negara. Ini selaras dengan statemen pertama saya setelah diamanahi Presiden sebagai menteri.

"Jadikan agama sebagai inspirasi, bukan aspirasi," tegas Gus Men.

Gus Men lalu mengenang awal dirinya mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo untuk menakodai Kementerian Agama.

Di awal-awal bekerja, Gus Men mencoba untuk mengenali dan mengidentifikasi sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikan di Kementerian Agama.

Gus Men mendapati bahwa kementerian ini memiliki satuan kerja (satker) dan ASN yang sangat besar dengan jenis layanan yang luas.

Namun, saat itu masyarakat dan ASN nya dipusingkan dengan ratusan aplikasi yang tidak terintegrasi.

Berita Terkait

News Update