”Memang lidah tak bertulang. Tak terbatas kata – kata. Tinggi gunung seribu janji. Lain di bibir lain di hati...”. Begitu senandung Heri ketika memasuki warteg untuk maksi bersama sohibnya, Mas Bro dan Heri.
“Wah , ada yang bahagia hari ini,” celetuk Ayu Bahari, pemilik warteg.
“Iya ini tembang kenangan. Lagune enak,liriknya penuh makna, suara penyanyinya merdu, acap membuat rindu suasana seperti dulu,“ jawab Heri.
“Saya pikir habis dapat hadiah tahun baru, lagunya melow,” kata Ayu.
“Iya , lagunya melow,” tambah Yudi.
“Ini bukan soal melow, tapi coba memaknai lirik lagu yang mengatakan bahwa lidah memang tidak bertulang,” jawab Heri. Lagu ini dinyanyikan oleh Bob Tutupoli, sangat populer di tahun 80-an.
Lidah tak bertulang itu sebuah kiasan tentang keadaan bahwa seseorang mudah berkata apa saja, kapan saja dan kepada siapa saja. Karena mudahnya orang berkata, berucap, maka kadang kurang kontrol diri, sementara apa yang telah diucapkan itu menyakitkan orang lain, menyinggung perasaan, terjadilah konflik di kemudian hari. Jika salah satu pihak tidak bisa menerimanya, urusan bisa menjadi panjang hingga timbul perpecahan.
“Itulah sebabnya ada ungkapan lidah yang tak bertulang itu lebih tajam daripada pedang,” tambah Yudi.
“Agama apapun mengajarkan kepada pemeluknya untuk senantiasa menjaga lidahnya, lisannya, ucapannya, perkataannya. Berpikir ulang, bila perlu seribu kali, jika merasa kurang yakin, sebelum mengeluarkan sepatah kata,” ujar Mas Bro.
“Termasuk jika kurang yakin atas janjinya. Lebih baik tidak berjanji, ketimbang banyak janji tetapi sulit dipenuhi,” kata Yudi.
“Iya sekarang lagi musim menebar janji dalam kampanye,” ujar Heri.
“Asal janjinya dipenuhi, lebih – lebih untuk meningkatkan taraf kehidupan rakyat, banyak janji lebih bagus.Yang tidak bagus, jika banyak janji, tetapi tak satu pun yang ditepati,” urai Mas Bro.
“Lebih baik sedikit janji, tetapi terbukti. Ketimbang tinggi gunung seribu janji, tetapi lain dibibir, lain pula di hati,” jelas Yudi.
“Lebih baik lagi, tidak berjanji, tetapi diam – diam memberikan yang terbaik bagi masyarakat, melebihi janji yang diberikan orang lain,” jelas Mas Bro. (joko lestari)