ADVERTISEMENT

Menyongsong Era Baru

Kamis, 4 Januari 2024 05:45 WIB

Share
Kopi Pagi Harmoko: Menyongsong era baru. Poskota.
Kopi Pagi Harmoko: Menyongsong era baru. Poskota.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

“Diperlukan kebijakan lebih konkret. Tidak cukup retorika belaka tanpa aksi
nyata. Tidak cukup sebatas ajakan, tetapi perlu kebijakan riil, se-riil regulasi yang dijanjikan kepada rakyat semasa kampanye. Itulah era baru yang diharapkan.”

-Harmoko-

Tahun 2023 telah kita tinggalkan, kini memasuki awal tahun 2024. Awal menyongsong terbentuknya pemerintahan baru, wakil rakyat baru dan 545 kepala daerah baru untuk lima tahun ke depan.

Tidaklah berlebihan sekiranya 2024 ini disebut sebagai tahun pergantian pemegang tampuk kekuasaan negara, utamanya di eksekutif dan legislatif. Jika menyusul adanya pergantian pemegang kekuasaan  yudikatif, maka lengkaplah  pergantian pemegang ketiga kekuasaan negara - trias politica.

Kekuasaan legislatif – kekuasaan untuk membuat undang – undang. Eksekutif kekuasaan menjalankan undang – undang dan yudikatif, mengadili atas pelanggaran undang – undang.

Hanya saja, yang dimaksud baru itu  tidak berarti semua penguasa – yang memimpin adalah wajah baru – orang – orang baru. Boleh jadi sebagian yang tampil sebagai wakil rakyat adalah orang lama, yang sudah menjadi anggota dewan.

Yang benar- benar baru adalah pemegang kekuasaan eksekutif, yakni Presiden dan Wakil Presiden, mengingat pada pilpres tahun ini tidak ada calon petahana. Siapa pun terpilih sebagai presiden dan wapres adalah Presiden seluruh rakyat Indonesia, bukan presiden nomor urut satu, dua atau tiga beserta pemilih dan para pendukungnya.

Menjadi kewajiban bagi presiden dan wapres terpilih memperhatikan, memahami dan memperjuangkan seluruh aspirasi rakyat Indonesia, bukan aspirasi para pemilih, parpol pendukungnya.

Patut diingat, sejak pilpres digelar secara langsung mulai tahun 2009, belum ada pemenang mutlak. Sekalipun menjadi pemenang mayoritas pun, masih ada sekian persen yang memberikan aspirasi pilihannya kepada calon lain.

Kelompok ini tidak lantas diabaikan, mereka adalah bagian dari rakyat Indonesia yang wajib diakomodir kepentingannya, karena tadi, pemenang pilpres adalah presiden seluruh rakyat Indonesia.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Rendra Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT