Dandim juga menegaskan, bahwa TNI netral dan berpesan kepada Masyarakat agar dapat bersama-sama menjaga pemilu damai.
Meskipun kasus penganiayaan tersebut telah ditindak lanjuti, namun pihak PDIP pun merasa belum dapat menerima.
Adalah, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto melakukan protes keras terhadap tindakan brutal oknum TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud tersebut.
Bahkan politisi itu pun menduga, ada elemen-elemen di dalam TNI jadi simpatisan Prabowo dengan sama-sama latarbelakang militer.
Ia pun berharap TNI dan Polri harus kembali menegakan netralitas agar tidak menciderai pesta demokrasi Pemilu 2024.
Kejadian penganiayaan ini, harus menjadi yang terakhir agar seruan netral pada pesta demokrasi pemilu 2024 tidak sebatas seruan dan seromonial semata pada tubuh TNI dan Polri.
Tak hanya itu, TNI pun patut membuka motif pelaku penganiayaan terhadap relawan Ganjar-Mahfud tersebut tanpa ditutup-tutupi.
Hingga, tak lagi ada prasangka atau dugaan pihak tertentu terhadap TNI ada berpihak terhadap salah satu capres cawapres tertentu.
Kemudian, terhadap relawan capres cawapres pun kiranya dapat menjaga sikap dan adab.
Saling menghormati, dan menghargai sesama hingga diharapkan tercipta pemilu damai dan aman sebagaimana menjadi harapan bersama. (*)